kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meredupnya prospek emiten otomotif seiring lesunya penjualan imbas virus corona


Minggu, 05 April 2020 / 15:11 WIB
Meredupnya prospek emiten otomotif seiring lesunya penjualan imbas virus corona
ILUSTRASI. Deretan mobil dipajang di ruang pamer Auto2000 Menara Astra, Jakarta, Selasa (16/7). Sektor otomotif dan komponen disebut analis akan menghadapi masa penuh tekanan hingga tahun ini berakhir. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/16/07/2019


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi

Pemerintah sendiri tidak tinggal diam dan telah meluncurkan berbagai paket kebijakan sebagai upaya pemberian stimulus. Selain pemangkasan suku bunga, pemerintah juga telah memberi keringanan bagi masyarakat berpenghasilan rendah seperti supir taksi, ojek online yang memiliki kredit bermotor diberikan bebas angsuran hingga setahun. Hal ini dilakukan demi menjaga daya beli masyarakat.

Baik Chris dan Sukarno sama-sama menilai langkah ini sebagai langkah yang cukup baik untuk membantu ekonomi masyarakat yang melesu. Sekaligus bisa mengurangi penurunan kinerja yang signifikan bagi emiten sektor otomotif dan komponen.

Baca Juga: Lima saham yang melantai di 2019 jadi saham gocap

Anthony merekomendasikan untuk beli saham Astra International (ASII) dengan target harga Rp 6.000. Sukarno pun turut menyarankan membeli ASII sebagai investasi jangka panjang.

“Dilihat dari segi valuasi saham-saham di sektor ini sudah tergolong murah, jadi ini juga bisa mendorong kinerja sahamnya untuk kembali tumbuh. ASII bisa dijadikan salah satu pilihan bagi para investor,” pungkas Sukarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×