kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Menyimak Rencana Pengembangan Bisnis Dewi Shri Farmindo (DEWI) Usai IPO


Senin, 18 Juli 2022 / 13:47 WIB
Menyimak Rencana Pengembangan Bisnis Dewi Shri Farmindo (DEWI) Usai IPO
ILUSTRASI. Dewi Shri Farmindo (DEWI) meraih dana segar senilai Rp 70 miliar dari IPO.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) meraih dana segar senilai Rp 70 miliar dari gelaran initial public offering (IPO). Emiten yang bergerak pada bidang usaha budidaya ayam ras pedaging ini melepas sejumlah 700 juta saham setara dengan 35% dari modal disetor dan ditempatkan Dewi Shri, dengan harga Rp 100 per saham.

Aditiya Fajar Junus, Direktur Utama Dewi Shri menjelaskan akan menggunakan dana hasil IPO untuk mengembangkan bisnisnya. Rinciannya, sejumlah Rp 7,48 miliar atau sekitar 11,71% akan digunakan untuk pembelian tanah afiliasi.

Kemudian senilai Rp 3,67 miliar atau sekitar 5,74% akan digunakan untuk pembelian tanah non-Afiliasi seluas 10.773 meter persegi.

"Sejumlah Rp 6,5 miliar atau 10,17% akan digunakan untuk pembangunan fasilitas rumah potong ayam (RPA) di atas tanah afiliasi," paparnya, Senin (18/7).

Baca Juga: Harga Saham DEWI Melesat 26% pada Perdagangan Perdana

Selanjutnya, dana hasil IPO sebesar Rp 9,98 miliar atau 15,62% akan digunakan untuk pembangunan fasilitas broiler commercial farm di atas tanah non-afiliasi. Aditiya mengharapkan rencana pembangunan ini selambat-lambatnya sudah bisa dimulai dalam waktu 6 bulan ke depan.

Sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja Dewi Shri yang akan digunakan untuk pembelian ayam day old chick (DOC) dan pembelian ayam karkas.

Menurut Aditiya, industri bisnis di bidang peternakan dan pemotongan ayam broiler memiliki prospek yang baik ke depannya. Mengingat, ayam broiler merupakan salah satu ternak penyumbang protein yang paling terjangkau oleh masyarakat Indonesia.

Baca Juga: BEI Masih Mengantongi 37 Calon Emiten Dalam Pipeline IPO

Dari segi harga yang sangat terjangkau hingga dapat di terima oleh semua kalangan masyarakat Indonesia sampai kebutuhan gizi protein yang cukup untuk dikonsumsi tubuh manusia, ayam broiler menjadi produk yang sangat dicari oleh konsumen maupun pengusaha kuliner. Oleh karena itu, permintaan daging ayam broiler terus meningkat.

"Demi menghasilkan dan menjaga kualitas ternak yang optimal, kami juga mengembangkan teknologi modern yang tepat guna yang ramah lingkungan," imbuhnya.

Sebagai informasi, Dewi Shri Farmindo memperoleh pendapatan senilai Rp 23,39 miliar pada kuartal pertama tahun ini, nilai tersebut tumbuh tipis 0,3% dari pendapatan Rp 23,32 pada periode yang sama tahun lalu.

Dari segi laba bersih, emiten anyar ini mencatatkan laba bersih tahun berjalan senilai Rp 1,41 miliar atau turun 40% dari laba bersih kuartal pertama tahun lalu Rp 2,37 miliar.

Baca Juga: Saham Poultry Akan Didorong Sentimen Ekspor Singapura

"Kami sangat memperhatikan momentum supply dan demand di pasar sehingga kami dapat mengambil langkah preventif sebelum permintaan turun secara drastis. Hal ini telah terbukti dengan kami yang dapat melewati pandemi dengan tetap membukukan laba," paparnya.

DEWI juga mempunyai broiler commercial farm yang sudah menggunakan teknologi closed house, sehingga ayam yang diproduksi lebih sehat dan produksi tidak terlalu terpengaruh oleh faktor cuaca bila dibandingkan dengan farm yang masih menggunakan sistem open house atau tradisional. Selain itu, perusahaan ini menggunakan blower sehingga arus angin di dalam kandang satu arah, yang mana virus akan tersedot ke satu arah untuk pengendalian ammonia yang maksimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×