kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Menyesaki pasar saat kupon mahal


Kamis, 20 Juni 2013 / 08:04 WIB
Menyesaki pasar saat kupon mahal
ILUSTRASI. Petugas keamanan berjalan di dekat slogan bertuliskan 'Pajak Kuat Indonesia Maju' di sebuah Kantor Pelayanan Pajak, Jakarta, Rabu (14/7/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Kenaikan imbal hasil obligasi negara yang menjadi acuan kupon obligasi korporasi turut mengerek ekspektasi bunga. Namun,
PT Pegadaian berani menawarkan kupon di kisaran 6,4%-8,45% untuk obligasi berkelanjutan II tahap I dengan tingkat bunga tetap, senilai
Rp 2 triliun.

Obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan dengan total Rp 7 triliun. Kali ini, Pegadaian menawarkan enam seri obligasi (lihat tabel). BUMN ini menawarkan kupon lebih rendah ketimbang obligasi PTPN X. Sekadar mengingatkan, PTPN X juga akan menerbitkan obligasi Rp 700 miliar berbunga 8%-9%.

Direktur Investment Banking PT Bahana Securities Novita Lubis, salah satu penjamin emisi Pegadaian, mengatakan, tingginya peringkat obligasi Pegadaian di level AA+ dari PT Pefindo menyebabkan kupon menjadi lebih rendah. "Kami yakin obligasi ini akan terserap baik," kata Novita, Rabu (16/6).

Adapun, obligasi PTPN X berperingkat A+. "Market memang tidak terlalu bagus, namun investor akan melihat obligasi ini karena Pegadaian merupakan BUMN," kata Novita. Ia menduga, obligasi ini akan diserap oleh investor institusi lokal, seperti asuransi, perbankan, dan reksadana.

Analis Millenium Danatama Desmon Silitonga memprediksi, penyerapan obligasi Pegadaian ini tidak akan terlalu besar atau hanya Rp 1 triliun. Menurut dia, tekanan inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membawa sentimen negatif untuk penerbitan obligasi ini.

Desmon memperkirakan, investor akan meminta kupon di batas atas dari kisaran kupon yang ditawarkan emiten. Dengan demikian, biaya dana atau cost of fund Pegadaian bakal naik.

Pegadaian pun harus bersaing dengan beberapa perusahaan lain yang juga menawarkan surat utang di pasar pada waktu bersamaan. Secara total, delapan perusahaan termasuk Pegadaian menawarkan obligasi Rp 10,2 triliun di akhir bulan ini.

Dwi Agus Pramudya, Direktur Keuangan Pegadaian mengatakan, pihaknya telah menerbitkan obligasi sebanyak 16 kali. Selama ini, Pegadaian juga selalu memenuhi kewajibannya tepat waktu dan tidak pernah gagal bayar.

Menurut Dwi, faktor tersebut bisa menjadi pertimbangan investasi bagi investor untuk menggenggam obligasi Pegadaian ini.

Obligasi Pegadaian
Seri Tenor Kupon
A 370 hari 6,4%-7,4%
B 2 tahun 6,5%-7,5%
C 3 tahun 6,65%-7,65%
D 5 tahun 6,8%-7,8%
E 7 tahun 7,25%-8,25%
F 10 tahun 7,45%-8,45%
sumber: Pegadaian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×