kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menutup pekan lalu dengan hijau, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (11 Mei 2018)


Senin, 14 Mei 2018 / 04:00 WIB
Menutup pekan lalu dengan hijau, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (11 Mei 2018)


Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup pekan lalu dengan cerah. Jumat (11/5) IHSG mampu melanjutkan kenaikan setinggi 48,89 poin (0,83%) ke level 5.956,83.

Tentu saja Indeks LQ45 yang beranggotakan 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, tentu ikut menghijau. LQ45 naik 7,72 poin menuju level 962,01 (0,81%).

Dua indeks utama di BEI yang kembali naik itu tidak mengubah komposisi penghuni daftar 10 saham LQ45 dengan nilai PER terkecil dari sebelumnya. Urutan mereka juga masih sama dengan posisi pada hari perdagangan sebelumnya (9/5). 

Tiga penghuni pertama daftar ini masih Bumi Resources Tbk (BUMI), Waskita Karya Tbk (WSKT), dan Waskita Beton Precast tbk (WSBP). Mereka menempati daftar LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, yaitu 3,26 kali, 4,60 kali, dan 4,85 kali.

Disusul kemudian oleh AKRA, INDY, BSDE, PTBA, SRIL, BBNI, dan PGAS. Saham INDY dan BSDE saling bertukar urutan dari posisi sebelumnya. 

Dari sepuluh saham penghuni daftar ini, Jumat lalu seluruh saham naik harga. Kal ini tidak ada satu pun saham yang harga penutupannya turun maupun tidak berubah.

Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama belum terjadi perubahan laba bersih per saham. Sebaliknya, kenaikan harga saham juga akan menaikkan nilai PER jika pada saat yang sama belum terjadi perubahan angka laba bersih per saham. 

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×