Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Menjelang sore (16/10), pergerakan bursa Asia terlihat liar. Pada pukul 15.11 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tercatat naik 0,1% menjadi 141,23, setelah sebelumnya naik dan turun sebesar 0,2%.
Dalam setiap lima saham yang turun, terdapat empat saham di antaranya yang naik. Pergerakan sejumlah saham yang turut mempengaruhi bursa Asia antara lain: Techtronic Industries Co yang turun 3% di Hong Kong, Japan Tobacco Inc yang turun 2% di Tokyo, dan GungHo Online Entertainment Inc yang melompat 16% di Tokyo.
Pergerakan liar bursa Asia terjadi seiring aksi wait and see investor terhadap hasil pertemuan antara Senat AS dengan pemerintah AS untuk menghindari default. Seperti yang diketahui, besok (17/10) adalah batas waktu terakhir bagi AS untuk menaikkan batasan utang mereka.
Menurut pernyataa dari Juru Bicara Senator Republik Mitch McConnell, pimpinan Senat sudah memulai negosiasi untuk mencari solusi yang dapat membuka kembali kantor pemerintahan dan mencegah terjadinya default.
"Pimpinan Senat sangat optimistis dan hal itu menyokong bursa Asia. Semuanya sangat membingungkan dan membuat frustasi. Belum banyak kejelasan mengenai masalah ini, sehingga banyak pelaku pasar yang memilih menunggu," jelas Chris Weston, chief market strategist IG Ltd di Melbourne.
Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,6%, indeks Shanghai Composite China turun 1,6%, indeks Taeix Taiwan turun 0,4%, dan indeks Topix Jepang turun 0,1%. Penurunan juga terlihat pada indeks Kospi Korea Selatan sebesar 0,3%.
Sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,1%, indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,2%, dan indeks Strait Times Singapura naik 0,2%. Pasar saham India hari ini tidak beroperasi karena libur nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News