Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pergerakan harga perak sulit menguat lantaran mengantisipasi data ekonomi dari Amerika Serikat (AS). Namun, optimisme perbaikan ekonomi global dapat menopang perak dalam jangka panjang.
Mengutip Bloomberg, Jumat (19/1) pukul 19.11 WIB, harga perak kontrak pengiriman Maret 2016 di Commodity Exchange naik tipis 0,009% ke level US$ 14,245 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, harga perak menguat 1,3%.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, kenaikan harga perak mulai terbatas menjelang pengumuman pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) kuartal IV-2015 Jumat malam.
Padahal, hasil pengumuman The Fed yang mengaku khawatir dengan perkembangan ekonomi global serta belum membicarakan kembali kenaikan suku bunga sempat membuat harga perak bertenaga.
Pergerakan harga perak cenderung mengikuti harga emas global. Dalam jangka panjang, Ibrahim optimistis perak akan menguat seiring dengan kenaikan harga emas.
Hal tersebut didukung oleh perbaikan ekonomi global setelah adanya stimulus ekonomi dari berbagai negara. Di samping itu, konflik geopoilitik juga dapat mengangkat perak meski tidak secara langsung.
Ibrahim memaparkan adanya konflik mampu menjadi penopang harga emas karena berperan sebagai safe haven. Ketika harga emas naik, maka permintaan fisik emas untuk perhiasan berpotensi melemah.
Sebagai gantinya, permintaan perak meningkat lantaran harganya yang lebih murah. Proyeksi Ibrahim, harga perak di akhir tahun bisa mencapai US$ 17,500 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News