kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Menilik Prospek Saham-saham Emiten Logam Industri di Paruh Kedua 2022


Minggu, 17 Juli 2022 / 13:14 WIB
Menilik Prospek Saham-saham Emiten Logam Industri di Paruh Kedua 2022
ILUSTRASI. Merdeka Copper Gold (MDKA) yang merupakan salah satu emiten logam industri


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas logam industri terpantau turun dalam beberapa waktu terakhir. Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Desy Israhyanti mengatakan, melemahnya harga logam industri akan berpengaruh terhadap emiten-emiten terkait yang memiliki porsi ekspor besar.

"Pengaruhnya lebih banyak ke emiten yang punya porsi ekspor besar terhadap kinerja penjualannya, seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Timah Tbk (TINS) yang porsi ekspornya mendominasi hingga di atas 90%-an," paparnya pada Kontan.co.id, Minggu (17/7).

Dengan demikian, Desy bilang, maka penurunan harga komoditas logam industri juga akan berpengaruh terhadap margin keuntungan emiten.

Secara prospek, Desy memandang saham-saham emiten logam industri masih cukup baik tahun ini dengan dorongan beberapa katalis. Pertama, harganya yang masih menarik meskipun sudah cenderung turun.

Baca Juga: Merdeka Copper Gold (MDKA) Turunkan Target Produksi, Ini Rekomendasi Analis

Menurut Desy, kebijakan larangan ekspor bijih mineral serta program hilirisasi tambang mineral, kemudian pengembangan electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik dan ekosistemnya juga menjadi katalis positif untuk emiten komoditas logam industri.

Selain itu, sentimen positif juga datang dari kenaikan permintaan di tengah inflationary pressure sebagai instrumen lindung nilai.

Di lain sisi, fluktuasi harga, penurunan permintaan komoditas dengan tekanan eksternal seperti kenaikan harga migas dan pangan menjadi katalis negatif untuk emiten komoditas logam. Tak hanya itu, potensi resesi juga menjadi pemberat untuk sektor ini.

"Perlambatan ekonomi China yang berpotensi mengurangi permintaan serta dari sisi fleksibilitas keuangan emiten dalam menghadapi pelemahan nilai tukar upiah juga menjadi tantangan," tambah Desy.

 
TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×