kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menilik Prospek Saham di Papan Akselerasi, Mana yang Menarik Untuk Dikoleksi?


Kamis, 09 Juni 2022 / 07:00 WIB
Menilik Prospek Saham di Papan Akselerasi, Mana yang Menarik Untuk Dikoleksi?


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham emiten yang berselancar di papan akselerasi masih berfluktuasi. Mayoritas harga sahamnya belum mampu melaju dengan stabil di zona hijau, setidaknya hingga awal bulan Juni ini.

Sekadar mengingatkan, papan akselerasi merupakan pencatatan yang disediakan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mencatatkan saham dari emiten dengan aset skala kecil atau skala menengah.

Adapun emiten skala kecil diukur dengan nilai aset Rp 50 miliar ke bawah. Sedangkan emiten skala menengah berada dalam rentang hingga Rp 250 miliar.

Baca Juga: Wall Street Turun Sambil Menunggu Indikasi Inflasi

Peraturan mengenai pencatatan papan akselerasi ini diberlakukan oleh BEI pada 22 Juli 2019 lalu. Terhitung sejak periode initial public offering (IPO) tahun 2020, setidaknya ada 19 emiten yang sampai saat ini tercatat di papan akselerasi.

Dari 19 emiten tersebut beberapa di antaranya ada yang berhasil mencetak kenaikan harga saham cukup signifikan. Sebaliknya, ada juga yang harga sahamnya merosot di level double digit.

Sebagai gambaran saja, harga saham PT Prima Globalindo Logistik Tbk (PPGL) berhasil melesat 125,37% dalam setahun terakhir. Namun, secara year to date (ytd) tingkat kenaikannya tinggal menyisakan 11,85%. Per Rabu (8/6), saham PPGL ditutup menguat 4,14% ke posisi Rp 151.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,73%, Simak Proyeksi Untuk Kamis (9/6)

Saham lainnya yang meningkat cukup signifikan adalah PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY) dengan kenaikan 94,64% secara ytd. Pada perdagangan hari ini, saham emiten yang IPO pada Mei 2021 tersebut tidak bergerak dari level Rp 109.

Di sisi lain, saham yang sejak awal tahun 2022 merosot cukup tajam diantaranya adalah PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC) dengan penurunan 83,33%. Saham FLMC kini ada di posisi Rp 85 setelah ditutup menguat 1,19%.

Nasib PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) tak jauh lebih baik. Saham UVCR telah turun 73,56% secara ytd. Pada perdagangan kemarin, harga UVCR merosot 3,25% ke area Rp 119.

Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Kamis (9/6)




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×