kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   42.000   1,86%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Menilik Prospek IHSG Jelang Akhir Tahun


Jumat, 31 Oktober 2025 / 19:36 WIB
Menilik Prospek IHSG Jelang Akhir Tahun
ILUSTRASI. Di penghujung Oktober, Jumat (31/10/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,25% ke 8.163. Dalam sepekan, IHSG melemah 1,3%. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/28/10/2025


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di penghujung Oktober, Jumat (31/10/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,25% ke 8.163. Dalam sepekan, IHSG melemah 1,3%. Namun dalam sebulan terakhir, indeks bergerak naik 1,28%.

Menurut Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, rebound IHSG disebabkan oleh keputusan The Federal Reserve yang memangkas tingkat suku bunga. 

Selain itu, kesepakatan dagang satu tahun antara Amerika Serikat dan China, serta potensi pemangkasan kembali suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat The Fed pada Desember mendatang juga turut berpengaruh pada indeks.

Baca Juga: IHSG Terkoreksi 1,3% dalam Sepekan, Ini Deretan Sentimennya

Analis BRI Danareksa Sekuritas Reza Diofanda menambahkan, potensi aksi window dressing menjelang akhir tahun yang masih terbuka, seiring rotasi portofolio dan optimisme pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan global membuat IHSG menghijau bulan ini.

Namun menurut Reza, arah pergerakannya tetap akan dipengaruhi faktor eksternal seperti perang dagang, suku bunga The Fed, dan stabilitas ekonomi global. 

“Jika ketiga faktor tersebut mereda, peluang IHSG untuk rebound akan semakin besar,” ucap Reza saat dihubungi Kontan, Jumat (31/10/2025).

Ke depan, sentimen yang perlu dicermati menurutnya ialah rilis kinerja kuartal III-2025 emiten, neraca perdagangan dan data inflasi domestik, serta rilis data PDB Indonesia.

Tak lupa, pengumuman rebalancing Morgan Stanley Capital International (MSCI) juga perlu terus dicermati, karena akan mempengaruhi aliran dana asing.

Dari global, Nico menimpali, investor juga akan mencermati rilis data ISM Manufacturing, JOLTS data pekerjaan, ADP Employment Change, dan ISM Services Index dari Amerika Serikat. 

Dari kawasan Eropa akan dirilis data Producer Price Index (PPI) dan retail sales, sedangkan dari China ada data ekspor-impor dan neraca dagang (trade balance), sehingga akan mempengaruhi laju IHSG ke depan.

Baca Juga: IHSG Melemah 0,25% ke 8.163 pada Jumat (31/10/2025), ADRO, ADMR, MBMA Top Losers LQ45

Dengan sentimen ini, Nico memperkirakan IHSG berpotensi untuk bergerak di rentang support 8.022 dan resistance 8.200 dalam jangka pendek. 

“Dan akhir tahun dengan tingkat probabilitas sebesar 57%, masih berpotensi untuk mencapai 8.430,” katanya.

Adapun dengan asumsi kondisi makroekonomi yang stabil, Reza memprediksi IHSG punya peluang menuju area 8.500-8.600 hingga akhir tahun. Level support-nya di kisaran 7.900–8.000, sementara resistance psikologisnya di area 8.300.

Dengan sentimen ini, sektor yang akan terdampak positif antara lain perbankan, properti, dan konsumer. Sementara sektor yang akan terpengaruh rilis kinerja keuangan ialah komoditas emas, CPO, konsumer, dan perbankan.

Untuk persiapan akhir tahun, investor kata Reza bisa mencermati saham yang berbasis komoditas batubara, yang akan didorong oleh potensi peningkatan permintaan musiman.

Adapun, Nico merekomendasikan investor untuk mencermati saham-saham di sektor properti, perbankan, konsumer nonsiklikal, energi, dan komoditas.

Selanjutnya: OJK Proses Calon Penyelenggara Bursa Kripto, Ini Penjelasannya

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (1/11), Provinsi Ini Diguyur Hujan Sangat Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×