Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Periode 2022-2027 resmi dilantik pada hari ini (20/7). Sejumlah program dipaparkan oleh DK OJK yang baru, termasuk di sektor pasar modal.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi belum membeberkan secara rinci terkait program prioritas OJK di sektor pasar modal. Yang terang, peningkatan dan akselerasi pendalaman pasar akan menjadi salah satu prioritasnya.
Pendalaman pasar ini dilakukan melalui keberadaan variasi produk dan layanan jasa sektor keuangan yang efisien dari sisi supply, serta peningkatan investor dari segi demand.
Baca Juga: Banyak Kasus Belum Terselesaikan di OJK, Ini Prioritas Bos IKNB OJK
"Kami berkomitmen terus mendorong good governance pelaku pasar untuk mendukung upaya pendalaman pasar dan makin meningkatkan jumlah perusahaan yang go public, serta masyarakat yang berinvestasi di pasar modal," ungkap Inarno dalam konferensi pers, Rabu (20/7).
Berbarengan dengan itu, OJK akan mendorong peningkatan peran pelaku industri dalam pengembangan sektor keuangan sesuai best practice, market conduct, dan governance. Dengan begitu, bisa turut meningkatkan upaya perlindungan konsumen.
Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia tersebut juga menyoroti kebijakan pasar modal saat pandemi covid-19. Inarno menyebut sejumlah penyesuaian kebijakan yang diperlakukan untuk menjaga tingkat volatilitas pasar, seperti pengaturan short sell, Auto rejection bawah (ARB), hingga mekanisme trading halt.
Baca Juga: Bos OJK Janji Selesaikan Berbagai Kasus
Di tengah transisi pandemi, Inarno menyampaikan bahwa penyesuaian kebijakan itu akan ditinjau kembali. "Tentu ini masih tetap diberlakukan. Butuh waktu, kami review berkala. Apakah ini akan dikembalikan ke posisi normal? tentunya melihat kondisi yang terjadi saat ini," ujar Inarno.
Selanjutnya, Inarno menekankan akselerasi program yang berkaitan dengan ekonomi hijau. Menurutnya, langkah ini penting bagi sektor keuangan termasuk di pasar modal, sesuai dengan program program pemerintah.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota ex-officio OJK dari Kementerian Keuangan Suahasil Nazara menegaskan bahwa ekonomi hijau merupakan agenda pemerintah. Secara umum, sektor keuangan memiliki peran yang sangat penting sebagai katalisator menuju green economy.
Sementara itu, Ketua DK OJK periode 2022-2027 Mahendra Siregar menyatakan bahwa salah satu program prioritas dari OJK saat ini adalah mengantisipasi risiko pelemahan ekonomi global. Termasuk dampak peningkatan harga yang telah membawa perekonomian dunia pada kondisi stagflasi.
"Walaupun kondisi stagflasi di dunia itu tampaknya tidak terelakkan, namun kondisi Indonesia saat ini diharapkan dapat menghindari risiko terbesar dari kondisi tersebut," ujar Mahendra.
Baca Juga: OJK Siapkan Roadmap Lanjutan Konsolidasi Perbankan
Dia juga menekankan pentingnya penguatan pengaturan dan pengawasan terintegrasi sektor jasa keuangan di bidang perbankan, pasar modal, dan non-bank (IKNB) serta kepatuhannya (compliance).
Sebagai langkah awal, OJK akan lebih mendorong sistem satu pintu untuk perizinan, pengesahan, dan persetujuan dengan layanan yang lebih cepat dengan tetap mengusung prinsip kehati-hatian (prudential).
"Kami akan proaktif memperkuat posisi sebagai pengarah, penggerak dan mitra kerja yang baik bagi industri. OJK juga akan terus memperkuat perannya dalam perlindungan konsumen dan masyarakat," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.