Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tengah mengembangkan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Teknologi ini digunakan untuk meningkatkan efisiensi GOTO.
Terbaru, GOTO meluncurkan teknologi AI Large Language Model (LLM) yang dapat diakses publik bernama Sahabat-AI pada November 2024 bersama dengan mitra lokal dan internasional, seperti PT Indosat Tbk (ISAT) dan NVIDIA.
Dalam proyek tersebut, GOTO bersama mitra lainnya fokus dalam pengembangan berbasis Bahasa Indonesia dan bahasa daerah Nusantara dengan tingkat akurasi tinggi.
Selain itu, GOTO sedang mengeksplorasi pemanfaatan Sahabat AI dalam berbagai aplikasi, seperti chatbot dan teknologi pengenalan karakter optik (optical character recognition atau OCR) untuk menu merchant.
Equity Research Analyst Panin Sekuritas Sarkia Adelia Lukman menilai pengembangan teknologi AI semakin relevan di era saat ini, mengingat posisi GOTO sebagai salah satu perusahaan ekosistem digital terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Isu di Akuisisi Grab Kembali Santer, Begini Kata GoTo Gojek Tokopedia (GOTO)
Dia bilang setiap pengguna memiliki kebutuhan dan karakteristik yang beragam sehingga untuk menawarkan produk yang sesuai kebutuhan setiap pengguna, butuh teknologi personalisasi dan AI bisa mengakomodasi hal ini.
"Akan mempermudah akuisisi pelanggan karena 77% konsumen Indonesia punya preferensi menggunakan bahasa Indonesia dan AI yang dikembangkan GOTO," jelasnya, Rabu (19/3).
Sarkia menilai GOTO juga berpeluang mampu menggunakan AI untuk memacu bisnis Financial Technology yang sedang dipacu. Pengembangan AI menjadi kunci GOTO untuk memacu pertumbuhan produk pinjaman.
Loan book GOTO tumbuh 172% secara tahunan Rp 5,2 triliun akhir Desember 2024. Emiten teknologi itu menargetkan tumbuh lebih dari Rp 8 triliun sampai akhir 2025.
"Kontribusinya masih relatif rendah terhadap keuangan GOTO, tetapi akselerasi pertumbuhan dan profitabilitasnya kencang dan dengan adanya AI ini bisa mendukung pendekatan prudent lending ke depan” ucap Sakria.
Sementara itu, untuk unit bisnis On-Demand Services (ODS), Sarkia melihat peluang pengembangan AI bisa diadopsi untuk penguatan inovasi produk. Ini bisa mendongkrak margin pada unit bisnis ride hailing GOTO.
Selanjutnya: Kuota KUR Tahun Ini Rp 300 T, Cek Syarat Pengajuan KUR Bank Jateng Terbaru Tahun 2025
Menarik Dibaca: Resep Nasi Telur Ceplok Scallion Oil, Menu Sahur Simpel yang Bikin Nafsu Makan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News