Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten yang berada di indeks LQ45 telah melaporkan kinerja keuangannya di tahun 2024. Hasilnya pun bervariatif.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan mengatakan emiten di sektor LQ45 yang mencatatkan pertumbuhan positif pada tahun lalu didominasi oleh perbankan dan telekomunikasi.
Ekky menilai, meskipun pertumbuhan perbankan mulai terbatas, sektor ini tetap mencatatkan kenaikan yang stabil, didorong oleh ekspansi kredit dan pendapatan berbasis komisi.
Sementara, sektor telekomunikasi juga menunjukkan pertumbuhan laba yang kuat, seiring dengan meningkatnya permintaan layanan data dan digital.
Baca Juga: Cek Blue Chip Bank LQ45 saat IHSG Anjlok pada Jumat (14/3), Ada BBCA, BBNI, dan BBRI
Untuk sektor poultry, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), menjadi salah satu yang menarik, karena mencatat pertumbuhan signifikan berkat peningkatan penjualan dan pengendalian beban pokok yang lebih baik. Menurutnya, prospek JPFA untuk tahun ini juga cukup cerah, mengingat adanya potensi peningkatan permintaan di pasar domestik.
Sebaliknya, sektor komoditas, terutama batu bara, menghadapi tekanan akibat penurunan harga yang berlanjut sejak akhir 2024. Kondisi ini berdampak pada menurunnya laba emiten batu bara seperti PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
"Untuk tahun 2025, tantangan yang masih perlu diwaspadai antara lain penurunan daya beli konsumen dan peningkatan risiko Non-Performing Loan (NPL) pada perbankan, yang dapat membatasi ekspansi sektor keuangan," ucap Ekky kepada Kontan, Jumat (14/3).
Secara keseluruhan, meskipun ada tantangan makroekonomi, sektor-sektor dengan fundamental kuat dan dukungan kebijakan masih memiliki potensi pertumbuhan yang menarik bagi investor.
Baca Juga: Sebagian Emiten LQ45 Kian Terbenam dalam Bearish Jangka Panjang, Ada Potensi Rebound?
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta menyampaikan mayoritas emiten perbankan dan telekomunikasi mengalami kenaikan laba di sepanjang tahun 2024
Sementara itu, di sektor non-siklikal, seperti JPFA dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) juga mencatat pertumbuhan yang solid.
Pada sektor industrial dan basic materials, yakni PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) terpantau mengalami peningkatan terutama pada bottom line.
Secara keseluruhan, Nafan berpendapat emiten yang tergabung dalam indeks LQ45 memiliki prospek menarik untuk dicermati, terutama dalam jangka pendek hingga menengah.
"Salah satu faktor yang akan menjadi perhatian investor adalah pengumuman dividen, khususnya dari emiten di sektor pertambangan, energi, dan basic material," ucap Nafan kepada Kontan, Minggu (16/3).
Meskipun kinerjanya tahun lalu kurang optimal, emiten-emiten tersebut tetap rutin membagikan dividen sebagai bagian dari komitmen penerapan good corporate governance yang baik. Hal ini pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan investor.
Nafan juga menjelaskan, ke depan, jika suku bunga BI dan The Fed mengalami penurunan, maka biaya pinjaman emiten akan berkurang. Kondisi ini akan mendukung ekspansi bisnis emiten, yang pada akhirnya berpotensi meningkatkan kinerja fundamental.
Baca Juga: Ada ADMR, PGAS, dan UNVR, Intip Top Gainers LQ45 saat IHSG Turun pada Kamis (13/3)
Di samping itu, Head of Research Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata, menrangkan terdapat lima emiten LQ45 yang mencatatkan kenaikan saham terbesar sepanjang tahun 2024, yakni dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).
Liza menerangkan, mayoritas saham yang menjadi top gainers tersebut didukung oleh pertumbuhan fundamental yang solid sepanjang tahun 2024, baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih. Namun, ADRO menjadi pengecualian karena meskipun laba bersihnya menurun, sahamnya tetap mengalami kenaikan berkat aksi spin-off anak usahanya, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI).
Di sisi lain, ada lima emiten LQ 45 yang mengalami penurunan saham paling dalam pada tahun lalu, ialah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Indosat Tbk (ISAT), serta PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP).
Sederet saham yang mencatatkan kinerja negatif sepanjang 2024 umumnya tertekan oleh penurunan kinerja fundamental. Tapi, Liza menyoroti hanya PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) yang secara kinerja berhasil tumbuh sepanjang tahun 2024, tapi berbanding terbalik dengan kinerja sahamnya.
Sentimen negatif terhadap ISAT lebih bersifat sektoral, seiring kekhawatiran pasar terkait potensi persaingan baru dari Starlink. Selain itu, tren kinerja ISAT mulai menunjukkan perlambatan secara kuartalan sejak kuartal III-2024 hingga kuartal IV-2024.
"Prospek emiten LQ45 terutama yang tercatat mengalami penurunan tapi ada peluang untuk pulih ialah ISAT," ucap Liza kepada Kontan, Kamis (15/3) lalu.
Selain ISAT, prospek PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) di tahun 2025 juga berpotensi pulih seiring kenaikan harga komoditas emas dan tembaga.
Baca Juga: IHSG Menguat 1,82% ke 6.665 pada Rabu (12/3), MAPI, ICBP, PGAS Top Gainers LQ45
Rekomendasi Saham
Dari sisi rekomendasi saham, Ekky menyarankan investor untuk memperhatikan saham perbankan seperti BBNI dengan target harga di Rp 5.000 dan BBCA diprediksi bisa kembali ke harga Rp 10.000 jika market mampu berbalik arah.
Sementara itu, Nafan merekomendasikan akumulasi beli saham perbankan seperti BBCA, BBNI, BBRI dan BRIS di target harga masing-masing Rp 9.025, Rp 4.550, Rp 3.920 dan Rp 2.650 per saham.
Untuk sektor telekomunikasi, Nafan menjagokan saham ISAT dan EXCl dengan akumulasi beli di target harga masing-masing Rp 1.665 dan Rp 2.320 per saham.
Selanjutnya: Erajaya Active Lifestyle Tambah Jaringan Garmin Brand Store dengan Lokasi Baru di BSD
Menarik Dibaca: Erajaya Active Lifestyle Tambah Jaringan Garmin Brand Store dengan Lokasi Baru di BSD
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News