kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengukur Pertumbuhan Bisnis dan Harga UNVR


Rabu, 05 Mei 2010 / 10:32 WIB
Mengukur Pertumbuhan Bisnis dan Harga UNVR


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Test Test

JAKARTA. Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) terus menanjak. Harga saham produsen barang-barang konsumsi ini, kemarin (4/5), ditutup naik 9,34% menuju Rp 15.800 per saham.

Jika dihitung sejak awal tahun, harga saham berkode UNVR ini sudah melompat 42,99%. Tampaknya, para investor memang memiliki ekspektasi positif terhadap kinerja Unilever. Apalagi, sepanjang kuartal I-2010, kinerja Unilever lumayan bagus.

Selama periode ini, UNVR berhasil membukukan penjualan bersih Rp 4,97 triliun. Angka ini naik 10,94% dari kuartal I-2009. Adapun laba bersihnya tumbuh 26,36% menjadi Rp 971,78 miliar.

Pencapaian laba bersih ini juga tak lepas dari upaya Unilever untuk memangkas biaya. "Kami juga mampu menahan cost sehingga bisa menghasilkan gross margin cukup baik," kata Sekretaris Perusahaan UNVR Sancoyo Antarikso.

Kebal krisis ekonomi

Selain kemampuan UNVR dalam menahan beban biaya, ada beberapa faktor lain yang turut mendongkrak kinerja UNVR. Misalnya, penguatan nilai rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Kondisi ini membuat UNVR semakin longgar mendatangkan bahan baku yang sebagian besar diimpor.

Dalam tiga bulan pertama tahun ini, misalnya, rata-rata nilai tukar rupiah mencapai Rp 9.264 per dollar AS. Posisi ini naik 20,24% dibandingkan periode yang sama 2009 sebesar Rp 11.615 per dollar AS.

Menurut Kepala Riset Bahana Securities Harry Su, realisasi penjualan UNVR yang tumbuh 10,94% lebih baik dibandingkan kalkulasinya yang hanya sekitar 3%-4%. Kinerja Unilever juga ditopang oleh meningkatnya daya beli masyarakat. Apalagi berbagai kalangan memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini lebih dari 5%.

Kelebihan lainnya, Unilever tergolong perusahaan yang tahan banting. Di saat krisis finansial tahun 2008, "Unilever masih mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih," kata Krishna Dwi Setiawan, Kepala Riset Valbury Asia Securities.

Meski demikian, analis mengingatkan UNVR tetap perlu mencermati berbagai sentimen negatif. Antara lain menyikapi ketatnya persaingan di bisnis consumer goods. Ada kompetitor seperti P&G dan Grup Wings yang siap merebut pasar UNVR.

Untuk menyiasati persaingan, manajemen UNVR mengaku siap menerapkan berbagai strategi. Salah satunya, tidak gegabah menurunkan harga jual produknya demi menjaga citra perusahaan. Kecuali, harga bahan bakunya memang menurun.

Analis JP Morgan, Stevanus Juanda, melihat, pada tahun ini UNVR masih sanggup menaikkan pertumbuhan kinerjanya. Oleh karena itu, dia menaikkan target harga saham UNVR menjadi Rp 15.000 per saham, dari semula Rp 10.000 per saham.

Meski sudah mengerek target harga sahamnya, Stevanus merekomendasikan tahan saham Unilever. Bahkan, dua analis lainnya, Krishna dan Harry, menyarankan jual.

Menurut Krishna, saham UNVR sudah mencapai harga tertingginya. Dengan pertumbuhan laba bersih 26% di kuartal satu tahun ini, kata dia, harga saham UNVR saat ini sudah wajar. Krishna memasang target Rp 14.000 per saham. Adapun Harry menargetkan Rp 11.500 per saham untuk UNVR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×