kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengukur Cuan Waran Terstruktur yang Mulai Dilirik Investor


Rabu, 28 September 2022 / 20:37 WIB
Mengukur Cuan Waran Terstruktur yang Mulai Dilirik Investor
ILUSTRASI. Transaksi harian waran terstruktur dari tiga seri yang ditawarkan mencapai rata-rata 120.000 lot per hari.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak resmi diluncurkan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/9) pekan lalu, waran terstruktur mendapat antusiasme yang tinggi dari pelaku pasar. Transaksi harian waran terstruktur dari tiga seri yang ditawarkan mencapai rata-rata 120.000 lot per hari.

Data tersebut disampaikan oleh Head Sales & Marketing Equity Derivative RHB Sekuritas Steinly Atmanagara. Seperti diketahui, PT RHB Sekuritas Indonesia merupakan penerbit pertama waran terstruktur di pasar modal Indonesia.

RHB Sekuritas Indonesia juga bertindak sebagai liquidity provider atas perdagangan waran terstruktur di pasar sekunder. Dalam peluncuran perdana ini, ada tiga seri produk waran terstruktur yang ditawarkan.

Baca Juga: Kejar Bisnis Luar Negeri Terintegrasi, RHB Target Raih Posisi 10 Sekuritas Terbaik

Meliputi ADRODRCM3A dengan underlying saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), BBRIDRCM3A underlying saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan UNVRDRCM3A underlying saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Steinly menyampaikan, sejauh ini ADRODRCM3A menjadi yang paling diminati. Bahkan, statusnya sudah pada posisi "Low on Inventory". Artinya, unit yang dimiliki oleh penerbit tersisa di bawah 3 juta unit.

"Pada pasar perdana, hanya 10 juta unit yang kami pasarkan. Namun di pasar sekunder, sesuai dengan term sheet-nya, kami bisa menawarkan hingga 30 juta unit," kata Steinly kepada Kontan.co.id, Rabu (28/9).

Menurut Steinly, gerak waran terstruktur di pasar saat ini ada dalam posisi yang baik. Hal itu tercermin dari perhitungan effective gearing, yang menggambarkan berapa kali gerak waran terstruktur terhadap 1% pergerakan saham underlying.

Baca Juga: Waran Terstruktur ADRODRCM3A Ramai Peminat, UNVRDRCM3A Sepi Tapi Performa Positif

Sebagai gambaran, effective gearing untuk BBRIDRCM3A tercatat 2,8x, ADRODRCM3A 2,6x, dan UNVRDRCM3A 2,6x. "Waran terstruktur bergeraknya sekitar 2x-3x dari underlying-nya," imbuh Steinly.

Pada perdagangan Rabu (28/9) ini, saham BBRI ditutup melemah 0,22% ke harga Rp 4.520. Untuk waran terstruktur-nya, BBRIDRCM3A menurun 0,6% dengan harga bid Rp 328 dan harga pelaksanaan pada Rp 4.800.

Kemudian, saham ADRO hari ini memerah 1,02% ke harga Rp 3.870. Waran ADRODRCM3A melemah 1,3% dengan harga bid Rp 300 dan harga pelaksanaan Rp 4.350.

Berbeda dengan BBRI dan ADRO, saham UNVR menguat, dengan kenaikan 0,21% ke harga Rp 4.810. Sejalan dengan itu, waran UNVRDRCM3A mengalami penguatan 0,5% dengan harga bid Rp 402 dan harga pelaksanaan Rp 4.850.

Baca Juga: Likuiditas Tinggi, Mirae Asset Sekuritas Pertimbangkan Lirik Waran Terstruktur

Cermati Prospek Saham Underlying

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengingatkan, pergerakan waran terstruktur jauh lebih volatil dari underlying asset-nya. Sehingga, potensi risiko tinggi, walau jika harga underlying naik, kenaikan waran terstruktur juga dapat lebih tinggi.

"Investor yang berinvestasi di waran terstruktur harus siap dengan volatilitas yang ada dan memiliki strategi entry dan exit yang jelas," tegas Wawan.

Terlebih, harga pelaksanaan waran terstruktur saat ini masih di atas harga market. Jika harga saham tidak naik sesuai perhitungan break even point, waran terstruktur bisa rugi atau bahkan hangus saat jatuh tempo.

"Investor yang membeli waran terstruktur saat ini harus yakin akan ada apresiasi harga hingga 30% dalam 9 bulan ke depan," terang Wawan.

Baca Juga: Resmi Meluncur di Bursa Indonesia, KGI Sekuritas Melirik Potensi Waran Terstruktur

Pengamat Pasar Modal Fendi Susiyanto menambahkan, waran terstruktur merupakan produk opsi atau derivatif yang melengkapi underlying instrumen sahamnya. Waran terstruktur terdiri dari tipe call (hak membeli) dan tipe put (hak menjual) asset dasar pada harga dan jangka waktu tertentu.

Merujuk pada tipe tersebut, secara teori waran terstruktur juga bisa menjadi instrumen hedging untuk memagari risiko saham, terutama di tengah market yang volatil. Meski, ada juga tipe investor dengan naked strategy yang lebih mengarah pada trading waran.

"Lihat dulu pergerakan underlying-nya. Fundamental dan pergerakan teknikal seperti apa? Lalu motif kita apa? Mau naked strategy atau akan hedging," kata Fendi.

Menurut dia, effective gearing waran terstruktur saat ini yang lebih dari 2x dari underlying, cukup menunjukkan instrumen ini diterima baik oleh pasar. "Keberadaannya melengkapi apa yang memang seharusnya ada di bursa efek. Menjadi instrumen yang juga risk management bagi para investor," terang Fendi.

Baca Juga: BEI Kantongi 5 Anggota Bursa dalam Pipeline Penerbit Waran Terstukur

Sementara itu, Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya melihat terlepas dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang memerah dalam beberapa hari terakhir, waran terstruktur menjadi produk yang menarik bagi investor.

"Waran terstruktur menjadi alternatif pilihan bagi investor dengan modal kecil, namun dengan adanya leverage membuat fluktuasi harga makin terasa," ujar Cheryl.

Saat saham underlying naik, keuntungan waran terstruktur semakin besar secara persentase. Sebaliknya, jika sahamnya sedang turun, kerugian secara persentase juga semakin besar pada waran terstrukturnya.

"Dengan modal relatif kecil namun tetap bisa meraih profit relatif besar dalam jangka pendek dengan pilihan saham-saham blue chip," sebut Cheryl.

Baca Juga: Perdana Meluncur, Waran Terstruktur ADRO, BBRI, UNVR Catatkan Lonjakan Transaksi

Menambah Seri Waran Terstruktur

Asal tahu saja, underlying asset waran terstruktur ini merupakan saham-saham yang masuk dalam konstituen Indeks IDX30. RHB Sekutitas Indonesia pun menargetkan bisa meluncurkan seri waran terstruktur untuk seluruh penghuni IDX30.

Steinly menyampaikan, pihaknya berencana meluncurkan 5 seri baru pada bulan depan. Dia belum membuka saham-saham mana saja yang akan menjadi underlying seri waran terstruktur berikutnya.

Sebagai bahan pertimbangan, RHB Sekuritas pun melakukan polling di sosial media, yakni instagram @indonesiawarrant untuk menyaring saham-saham mana saja yang diminati oleh pasar.

Baca Juga: Waran Terstruktur Perdana Siap Meluncur

"Yang pasti (sektor) mining akan menjadi pilihan, dan juga tidak lupa sektor finansial. Sesuai dengan hasil polling kami di IG pada 21 September 2022, sepertinya kami akan mengikuti permintaan pasar," terang Steinly.

RHB Sekuritas mematok target untuk menerbitkan setidaknya lima seri waran terstruktur baru setiap bulan. Dengan estimasi itu, maka hingga kuartal pertama 2023 seluruh penghuni IDX30 bisa memiliki waran terstrukturnya.

Dalam hal ini, Wawan menilai semakin banyak produk, maka akan semakin baik bagi pasar waran terstruktur. Dibandingkan sekarang yang perdagangannya masih relatif kecil, lantaran produknya terbatas. "Tetapi sudah terlihat investor yang mulai mencoba bertransaksi," pungkas Wawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×