Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,37% atau 27,172 poin ke 7.327,58.pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (12/7). Melansir RTI, sepekan terakhir, kenaikannya sudah mencapai 1,02%. Kenaikan ini diperkirakan masih bisa berlanjut di awal pekan depan.
Equity Research Analyst Pithraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang melihat indikator teknikal Moving Average Convergence Ddivergence (MACD) telah membentuk penyempitan negative slope dan indikator stochastic Relative Strength Index (RSI) sudah berada dalam area overbought.
"Sehingga IHSG rawan terkoreksi di Senin (15/7)," ujarnya pada Kontan, Jumat (12/7).
Selain itu Alrich melihat dari regional, IHSG dipengaruhi oleh rilis data dari Tiongkok. Pada Senin (15/7) Tiongkok akan merilis data GDP growth rate 2Q24, dimana sebelumnya sebesar 5,3% yoy pada kuartal I 2024. Pertumbuhan GDP pada Kuartal II 2024 masih diperkirakan melambat ke 5,0% yoy.
Sedangkan dari dalam negeri, pasar menantikan dua rilis data neraca dagang dan suku bunga yang akan dirilis masing masing pada Senin (15/7) serta Rabu (17/7). Konsensus memperkirakan neraca dagang bulan Juni akan tumbuh ke level $2,98 Bn dari level sebelumnya di $2,93 Bn. Selain itu, BI akan merilis suku bunga bulan Juni yang diperkirakan masih tetap berada pada level 6,25%.
"Kami menantikan statement dari Gubernur Bank Indonesia terkait peluang pemangkasan suku bunga di tahun ini, mengingat terdapat ekspetasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada pertemuan FOMC September 2024," jelasnya.
Baca Juga: IHSG Ditutup 7.327 di Akhir Pekan (12/7), Net Buy Asing Tembus Rp 1,24 Triliun
Sementara Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana meihat IHSG selama sepekan ini bergerak menguat 1,02%. Selain itu juga masih disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian.
"Selama sepekan ini, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh rilis data inflasi China dan AS," ungkap Herditya.
Tak hanya itu, sepekan ini IHSG juga dipengaruhi dari sikap dovish The Fed yang diperkirakan akan cenderung melunak untuk suku bunganya.
"Untuk Senin nanti masih berpeluang menguat," ucapnya.
Herditya memperkirakan pada Senin (15/7) IHSG masih berpeluang menguat dengan support 7.275 dan resistance 7.374. Pada pekan depan IHSG akan dipengaruhi dari sentimen adanya rilis data GDP China dan neraca perdagangan Indonesia.
"Di sisi lain pergerakan nilai tukar Rupiah yang cenderung menguat akan mendukung IHSG," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News