Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah mengakumulasi penguatan dalam sepekan terakhir meski hanya bergerak tipis jelang akhir pekan. Mengutip Bloomberg, Jumat (14/1), rupiah melemah 0,01% ke Rp 14.296 per dolar Amerika Serikat (AS). Dalam sepekan rupiah menguat 0,38%.
Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana mengekspektasikan rentang rupiah pekan depan berada di Rp 14.170 per dolar AS-Rp 14.470 per dolar AS. Sedangkan, Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf memproyeksikan rupiah di pekan depan bergerak di rentang Rp 14.200 per dolar AS-Rp 14.400 per dolar AS.
Kekhawatiran pasar terhadap pengetatan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) mereda. Investor tampak lega karena tidak ada kejutan besar dalam testimoni Gubernur The Fed Jerome Powell kepada Kongres di tengah minggu ini. Rupiah jadi bergerak menguat sepekan ini.
Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Ditutup Rp 14.310 per Dolar AS Jelang Akhir Pekan
Alwi mengatakan, rupiah di pekan ini menguat setelah Powell mengeluarkan testimoni yang meredakan kekhawatiran pasar terhadap inflasi AS yang tinggi. "The Fed meyakinkan bahwa kenaikan suku bunga dan tapering yang dilakukan memang diperlukan untuk ekspansi ekonomi, dan dia meyakinkan dapat mengendalikan inflasi," kata Alwi, Jumat (14/1).
Seiring dengan The Fed yang menenangkan pasar, penguatan dolar AS yang dijadikan sebagai safe haven mulai memudar. Selain itu, data CPI dan PPI AS yang sesuai dengan perkiraan, investor jadi sudah mulai terbiasa dalam merespons kenaikan suku bunga dan tapering AS.
Selain itu, rupiah menguat karena pelaku pasar cenderung melakukan aksi profit taking atau ambil untung terhadap dolar AS.
Fikri juga mengamati pernyataan The Fed berhasil meredakan kekhawatiran pasar terhadap taper tantrum. Alhasil, sentimen risk on mulai muncul dan pelaku pasar melepas dolar AS, sehingga rupiah berhasil menguat di pekan ini.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat di Pekan Depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News