kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Mengapa mata uang Turki terjun bebas dan haruskah khawatir?


Selasa, 14 Agustus 2018 / 00:05 WIB
Mengapa mata uang Turki terjun bebas dan haruskah khawatir?


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - LONDON. Mata uang Turki lira jatuh bebas. Depresiasi lira makin menambah beban ekonomi Turki. Sebab pada saat bersamaan ekspor Turki menghadapi tekanan menyusul sanksi dari Amerika Serikat (AS). Inflasi juga melejit tinggi hingga hampir 16%, namun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menentang kenaikan suku bunga untuk menjinakkan inflasi dan lira.

Apa yang terjadi di negara dengan 80 juta penduduk yang merupakan sekutu penting Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)? The Guardian menyarikan mengapa lira jatuh dan efeknya ke pasar global.

Apa yang terjadi dengan mata uang lira?
Lira turun tajam terhadap dollar. Tetapi bahkan sebelum krisis saat ini, lira adalah mata uang berkinerja terburuk di dunia, dan turun hampir 50% terhadap dolar dalam 12 bulan terakhir.

Mengapa lira jatuh begitu cepat?
Ekonomi Turki menghadapi beberapa masalah yang sangat menantang. Ekonomi Turki dihadapkan pada persoalan defisit transaksi berjalan yang besar, dikombinasikan dengan tingkat utang yang tinggi di sektor swasta dan pendanaan asing yang signifikan dalam sistem perbankan. Inflasi mencapai tingkat tahunan 15,9% pada bulan Juli 2018, atau lebih dari lima kali tingkat rata-rata inflasi negara-negara kaya.

Pinjaman pemerintah dalam mata uang asing telah meningkat sangat tinggi. Ada juga ketakutan di sektor konstruksi setelah bertahun-tahun tumbuh cepat dan meninggalkan tumpukan utang di bank-bank.

Apa yang memicu depresiasi terbaru lira?
Pada Jumat (10/8), Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan menggandakan tarif impor pada baja dan aluminium dari Turki. Di balik sengketa perdagangan itu, ada kebuntuan negosiasi diplomatik mengenai penahanan terhadap seorang pendeta evangelis Kristen asal AS Andrew Brunson oleh Turki.

Pendeta itu menghadapi tuduhan spionase dan terorisme setelah kudeta 2016 yang gagal. Laporan di Turki menyebutkan, AS telah menetapkan tenggat waktu untuk pembebasan Brunson pada pekan ini, meskipun itu belum dikonfirmasi oleh Washington.

Apakah ini hanya masalah lokal Turki?
Tidak kalau dinilai dari reaksi pasar global. Kejatuhan mata uang Turki menyebabkan pasar Eropa turun tajam. Investor khawatir tentang efek penularan, terutama pada bank-bank yang memiliki eksposur di Turki.

Apakah akan ada bailout Dana Moneter Internasional (IMF)?
IMF menganggap bahwa Turki memiliki tingkat cadangan yang paling tidak memadai diantaran negara berkembang. Ini membuat negara tersebut rentan terhadap serangan spekulatif. Tapi Presiden Erdogan telah menunjukkan perlawanan dan bersikukuh tidak akan mendorong kenaikan suku bunga untuk menstabilkan mata uang dan meredam inflasi.

Erdogan kemungkinan juga akan menolak memohon bantuan dari masyarakat internasional. Selain itu ada kekhawatiran tentang campur tangan politik terhadap independensi Bank Sentral Turki, terutama setelah Erdogan menunjuk menantu laki-lakinya sebagai Menteri Keuangan Turki.

Apakah pelemahan lira membuat liburan di Turki menjadi lebih murah?
Iya. Menurut situs biaya hidup, Numbeo, harga bir di kawasan wisata Bodrum, Turki, jatuh dari semula £ 2,60 menjadi £ 1,60. Wisatawan sekarang juga dapat menikmati tiga hidangan dengan harga di bawah £ 10 di restoran menengah Turki. Wisatawan Inggris yang pada dua minggu lalu hanya mendapatkan 6,4 lira saat menukarkan £ 1, sekarang bisa memperoleh 8,1 lira untuk setiap £ 1.

Sumber: The Guardian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×