kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,87   -4,49   -0.48%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meneropong prospek investasi bursa berjangka


Rabu, 13 Maret 2019 / 21:09 WIB
Meneropong prospek investasi bursa berjangka


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi dalam bursa berjangka di Indonesia mungkin bagi sebagian orang masih tabu. Investai pasar komoditas ini digadang untuk investor kelas menengakh ke atas, sebab initial margin yang ditentukan jauh lebih besar dari pada saudaranya bursa saham.

Transaksi di bursa berjangka dilakukan oleh para anggota bursa, yang terdiri dari pialang berjangka dan pedagang berjangka, baik dengan cara offline atau online. Nah, dalam hal ini pialang berjangka yang melakukan hubungan lansung dengan investor.

Pialang berjangka dikatakan resmi bilamana berada di bawah naungan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditis (Bappebti) dan anggota bursa Jakarta Furtures Exchange (JFX) atau Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) serta diwasi Indonesia Clearing House (ICH) dan Keliring Berjangka Indonesia (KBI).

Dalam hal ini tentunya pialang berjangka mengikuti aturan dari regulator dalam meluncurkan produk ataupun melakukan kegiatan operasionalnya. Ada biaya komisi yang dikenakan oleh pialang berjangka kepada investor yang besaran minimumnya ditetapkan bursa berjangka atas persetujuan Bappebti.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menyatakan initial margin dalam perdagnagannya dimulai dari Rp 5 juta dengan transaksi mulai dari 0,1 lot. Monex menawarkan tiga jenis produk dengan komisi standar yang berbeda-beda.

Pertama, akun forex and commodity spread from zero dengan komisi standar: US$ 3,5 per 0,1 lot. Yang mana akun ini menawarkan produk forex dan commodity dengan perbedaan harga yang sangat kecil, mulai dari nol koma.

Kedua akun forex and commodity low commission US$1,5 per 0,1 lot. Produk ini ini menawarkan produk forex dan commodity dengan spread yang kompetitif dan komisi yang sangat rendah. Ketiga, Index saham dengan komisi sebesar US$2 per 0,1 lot.

Lebih mahal di pialang Rifan Financindo Berjangka investor baru bisa membuka akun dengan minimal Rp 100 juta. Dengan komisi yang dibebankan ke nasabah per lot transaksi Rp 100.000.

Setiap lot transaksi harian dana jaminannya sebesar Rp 10 juta. Artinya dengan Rp 100 juta maksimum bisa sekali transaksi sebanyak 10 lot. Sedangkan bila menginap atau lebih dari satu hari dana jaminan sebesar Rp 20 juta rupiah per lot

Chief Executive Officer (CEO) Rifan, Teddy Prasetya mengatakan initial margin Rifan memang cukup besar karena target investasi berjangka terutama untuk investor menengah ke atas. “Karena kita tahu investasi di berjangka termasuk advance investment malah lebih advance dibanding pasar modal,” tutur teddy kepada Kontan, Rabu (13/3).

Ia menegaskan minimal investasi dan komisi yg dibebankan tidak terlalu berpengaruh kepada minat investor karena biasanya investor yang berinvestasi di pasar berjangka lebih paham risiko dan peluang keuntungannya

Namun, tak dipungkiri memang jumlah investor dalam pasar ini masih kalah dengan bursa saham. Teddy melihat faktor yg membuat investasi di pasar berjangka tidak sebanyak dan seramai di bursa saham karena kurangnya edukasi, sosialisasi dan promosi di pasar berjangka oleh semua stakeholder baik regulator, bursa, kliring, asosiasi maupun para perusahaan pialang.

“Kalau dibilang mahal, sebenarnya tidak, initial margin itu adalah dana yang merupakan milik nasabah sendiri dan bukan dana untuk perusahaan broker,” jelas Ariston kepada Kontan, Rabu (13/3). Initial margin minimal Monex dimaksudkan agar akun trading nasabah memiliki dana yang cukup untuk bertransaksi dengan nyaman karena volatilitas harga produk yang ditransaksikan di bursa berjangka cukup besar.

Bicara soal imbal hasil tentunya tergantung dari pergerakan komoditas. Teddy menerangkan misal kontrak emas loco London yang sejak awal tahun pergerakannya sangat dinamis sehingga memberikan peluang keuntungan yg cukup tinggi bagi investor.

Teddy memberikan contoh ada nasabah besar yang berinvestasi sebesar Rp 10 miliar pada November 2018. Kemudian investasinya dapat berkembang menjadi Rp 140 milyar dalam waktu empat bulan sampai dengan Februari 2019. Sebab pergerakan harga emas loco London naik dari harga US$ 1.200 pers ons troi menjadi US$ 1.340 per ons troi.

Di sisi lain Ariston melihat investasi di bursa berjangka masih terjangkau terlihat dari meningkatnya jumlah nasabah ritel dari berbagai kalangan dan usia. Usia minimum yang diperbolehkan untuk investasi di bursa berjangka adalah 21 tahun.

“Di pasar berjangka peluang tetap ada, baik pada saat market lagi tren bullish maupun saat tren bearish,“ kata Teddy. Ia menambahkan investor bisa melakukan penjualan kontrak dulu dan saat harga turun baru ditutup dengan beli. Sehingga dapat keuntungan dan kondisi ini tidak dimiliki oleh pasar modal.

Tantangan broker asing yang tidak punya ijin masih bebas beroperasi di Indonesia lewat internet. Lebih lanjut Ariston menuturkan saat ini total transaksi yang ada di JFX atau ICDX mencapai 7-8 juta lot per hari. Tetapi, masih ada sekitar 7 juta lot per hari lagi yang menakukan transaksi online lansung ke luar negeri.

“Peluang terbuka luas, transaksi di Indonesia yang ada di luar negeri, harusnya pasar ini lari ke pialang resmi di Indonesia,” tutur Ariston.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×