Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Dari dalam negeri, data inflasi Indonesia di bulan Juli yang dirilis awal bulan nanti bisa menjadi stimulus bagi rupiah. Hal ini seiring potensi masih stabilnya tingkat inflasi Indonesia.
Sentimen lainnya yang cukup krusial bagi rupiah adalah rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2019 pada pekan depan. Data ini cukup penting bagi para pelaku pasar di tengah isu perlambatan ekonomi dunia yang dapat berefek ke Indonesia.
Dengan demikian, Josua memproyeksikan rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 13.980 - Rp 14.080 dalam beberapa waktu ke depan. Proyeksi ini diambil apabila nantinya The Fed tetap bersikap dovish pada agenda FOMC mendatang.
Baca Juga: Rupiah menjelang penutupan masih melemah di level Rp 14.020 per dolar AS
Sekadar informasi, kurs rupiah di pasar spot terkoreksi 0,08% ke level Rp 14.020 per dollar AS pada perdagangan Senin (29/7). Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga melemah 0,06% ke level Rp 14.010 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News