Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto
Selanjutnya, harga emas bakal bergantung pada progres dagang AS-China. Adapun rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan dilakukan dalam agenda KTT G20 di Osaka, Jepang akhir pekan ini.
Berbagai spekulasi muncul, jika skenario kedua raksasa ekonomi dunia itu sepakat atau setidaknya memberikan progress maka, kata Wahyu ancaman koreksi untuk emas masih terbuka.
Sebab situasi mereka, sehingga pasar akan cenderung beralih ke aset berisiko. Akan tetapi, bila sebaliknya terjadi situasi makin panas harga emas bisa makin kinclong
Secara teknikal, Wahyu mengamati indikator moving average MA 5, MA 100, dan MA 200 masih bergerak bullish. Begitu pula dengan stochastic dan relative strength index (RSI) yang berada di area positif.
Dia menegaskan kecil kemungkinan harga emas terkoreksi cukup dalam di waktu dekat. Sekalipun ada koreksi hanya sebatas teknikal karena harga terbilang mendekati over bought.
Untuk itu, Wahyu merekomendasikan beli emas dengan prediksi harga besok bakal di rentang support antara US$ 1.400, US$ 1.405, dan US$ 1.415 per ons troi dengan level resistance antara US$ 1.440, US$ 1.455, dan US$ 1.470 per ons troin.
Adapun, sepekan ke depan, emas prediksi di level US$ 1.360-US$ 1.480 per ons troi dengan potensi menguat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News