Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga emas Antam nampak terus menggeliat. Bahkan saat ini harga logam mulia asli Indonesia itu mencapai Rp 713.000 per gram.
Berdasarkan situs logammulia.com, harga emas Antam Selasa (25/6) tumbuh Rp 10.500 menjadi Rp 713.000 per gram. Sepekan harga emas Antam menguat 3,48% atau berada di posisi harga Rp 689.000 pada Selasa (18/6).
Sementara secara year to date (ytd) harga emas Antam naik 5,78% yakni berada di level Rp 674.000 pada akhir tahun lalu. Emas Antam beranjak naik dan berada di level 700.000 sejak Kamis (20/6) di mana seharga Rp 701.000 per gram.
Analis Central Capital Futures, Wahyu Tribowo Laksono mengatakan sentimen eksternal dan internal mendorong harga emas Antam naik.
Dari eksternal harga emas global terpantau naik lantaran fungsi sebagai safe haven sedang diminati di tengah isu global yang bertebaran. Selasa (25/6) pukul 17.44 WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus 2019 di Commodity Exchange berada di US$ 1.431,09 per ons troi, menguat 0,80%. Pencapaian ini merupakan level tertinggi setidaknya selama 15 bulan terakhir.
Wahyu bilang katalis harga emas saat ini adalah masih dari The Fed yang bersikap dovish pada rapat the Federal Open Market Committee (FOMC) pada pekan lalu. Ditambah ketegangan geopolitik Amerika Serikat (AS)-Iran serta perang dagang AS-China yang berlarut.
Sementara, dari internal kata Wahyu harga emas Antam kian tumbuh tersokong momentum Ramadhan dan Lebaran di mana demand emas Antam melonjak saat itu, jadi secara harga terus naik.
Di sisi lain, fungsi safe haven emas Antam terasa ketika ketegangan politik dalam negeri berlangsung. “Sentimen pasca pilpres dan jelang keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) juga mendukung harga emas Antam,” kata Wahyu kepada Kontan, Selasa (25/6).
Sementara itu, biasanya harga emas Antam bertolak belakang dengan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Sebab, saat ini mata uang Garuda pun terpantau tumbuh. Begitu pula bila dilihat secara year to date (ytd) yang menguat 1,84% di level Rp 14.125 per dollar AS, pada Selasa (25/6).
Kata Wahyu penyebabnya adalah pasar lebih merespon langkah Bank Indonesia (BI) yang masih mempertahankan suku bunga dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pekan lalu. Sehingga, sikap BI cenderung dovish.
Untuk itu Wahyu merekomendasikan beli emas Antam karena potensi bullish yang masih berlanjut. Dia meramal harga emas Antam sampai dengan akhir tahun ini bisa menyentuh Rp 750.000 per gram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News