Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan koreksi saat ini merupakan kesempatan yang baik untuk memilih saham dengan fundamental dan prospek yang bagus.
Untuk mengurangi risiko, investor bisa mencermati saham-saham blue chip atau big caps. Nico mengatakan investor bisa mencermati sektor perbankan dan infrastruktur.
Saham pilihan Pilarmas Investindo Sekuritas jatuh pada BBCA, BBNI, BBRI dan BMRI, TLKM dan JSMR. Nico memproyeksikan IHSG akan berada di level 7.020-7.080 pada akhir 2023.
Baca Juga: Asing Banyak Memburu Saham-Saham Ini pada Perdagangan Jumat (27/10)
Senada, Thomas menyarankan di koreksi yang melanda investor bisa mencemari saham big caps karena kalau investor asing kembali saham kapitalisasi besar menjadi incaran.
"Bisa cicil sekarang, mungkin setelah panic attack effect berlalu level 6.500 akan menjadi landasan yang cukup solid bagi IHSG," katanya.
Adapun sektor pilihan Thomas jatuh pada perbankan masih menjadi pilihan seperti BBCA dan BBRI. Dia juga menilai sektor otomotif seperti ASII dapat dilirik.
Sementara, secara teknikal Nafan mencermati IHSG sudah berada di lower base sehingga masih ada potensi IHSG bisa kembali positif pada November dan Desember mendatang.
Secara jangka pendek Nafan merekomendasikan akumulasi GGRM dengan target Rp 25.800 dengan support Rp 24.200 dan PGAS dengan target harga Rp 1.370 dan support Rp 1.335.
Baca Juga: IHSG Rebound, Cek Saham Net Buy Terbesar Asing di Akhir Pekan
Kemudian akumulasi ESSA dengan target harga Rp 720, TOWR dengan target di Rp 950. Dia juga merekomendasi akumulasi pada INDF dengan target di Rp 7.100.
Secara teknikal Nafan merekomendasikan buy on weakness pada MEDC dengan target harga Rp 1.490, BBRI dengan target di Rp 5.125 dan terakhir BMRI dengan target harga Rp 5.900.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News