kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mencuil Peluang dari Tender Offer Saham Golden Eagle Energy (SMMT)


Kamis, 23 November 2023 / 18:32 WIB
Mencuil Peluang dari Tender Offer Saham Golden Eagle Energy (SMMT)
ILUSTRASI. Aktivitas pertambangan mineral PT Golden Eagle Energy Tbk.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengendali baru PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT), yakni Geo Energy Investama akan melakukan penawaran tender wajib (tender offer) terhadap 514,96 juta saham SMMT. Jumlah tersebut setara 16,35% dari saham yang tidak wajib dibeli oleh Geo Energy.

Tender offer ini dilakukan Geo Energy sehubungan dengan pengambilalihan mayoritas saham SMMT, sehingga Geo Energy menjadi pemegang saham pengendali baru SMMT. Tujuan dari penawaran tender wajib adalah untuk memberi kesempatan kepada pemegang saham yang berminat menjual saham mereka dengan harga yang relatif baik.

Dalam pengumuman di Bursa Efek Indonesia, Kamis (23/11), harga tender yang dipasang Geo Energy sebesar Rp 1.305,50 per saham. Harga ini sama dengan harga pengambilalihan saham SMMT yang dilakukan Geo Energy.

Geo Energy mengklaim harga ini lebih tinggi dari rata-rata perdagangan saham SMMT selama 90 hari bursa. Adapun harga rata-rata dari harga harian tertinggi selama 90 hari bursa yakni Rp 811,61 per saham.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Indofood CBP (ICBP) dari NH Korindo Sekuritas

Adapun jumlah dana yang digelontorkan Geo Energy dalam tender offer ini adalah Rp 672,92 miliar.

“Geo Energy memiliki ketersediaan dana yang cukup dan sanggup untuk melakukan pembayaran penuh dalam penawaran tender wajib ini,” terang manajemen Geo Energy.

Pengamat pasar modal dan founder WH Project William Hartanto menilai, saham SMMT masih memiliki potensi upside, setidaknya menuju harga tender offer. Secara teknikal, tren saham emiten tambang batubara ini cukup bagus.

“Hanya saja volumenya sudah agak sepi, jadi kurang likuid,” kata William.

Namun, dengan memperhatikan trennya, William masih merekomendasikan buy saham SMMT dengan target harga Rp 1.305 sampai Rp 1.400.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga menilai, pergerakan SMMT pada Kamis (23/11) menguat dan masih disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. Namun demikian, pergerakan ini menimbulkan gap yang berada di rentang  Rp 1.260- Rp 1.270. Investor dapat mencermati MACD dan Stochastic SMMT yang masih berpeluang menguat.

“Apabila SMMT mampu break resistance Rp 1.305, maka diperkirakan berpeluang uji level Rp 1.315- Rp 1.340,” kata Herditya .

Adapun manajemen Geo Energy menegaskan penawaran tender ini tidak dimaksudkan untuk menghapuskan (delisting) saham SMMT di Bursa Efek Indonesia ataupun upaya go private.

 

Baca Juga: Investor Kakap Lepas Saham Perbankan, Begini Kata Analis

Periode Tender offer berlangsung selama 30 hari, dimulai hari ini, Kamis (23/11) sampai dengan 22 Desember 2023 mendatang. PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia ditunjuk untuk menangani proses tender wajib ini.

Sebagai kilas balik, Geo Energy Resources Limited telah merampungkan proses akuisisi terhadap 58,65% saham PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) dari Rajawali Corp pada 20 Oktober 2023.

Geo Energy membeli saham SMMT dari PT Mutiara Timur Pratama, yang merupakan pemegang saham pengendali (PSP) dari SMMT.  Mutiara Timur Pratama juga merupakan pemegang saham mayoritas, dimana per 30 September 2023, entitas usaha Grup Rajawali ini memegang 2,63 miliar saham SMMT atau setara 83,65%.

Akuisisi SMMT dilakukan dalam rangka pengembangan dan perluasan bisnis Geo Energy Resources di sektor batubara.

Adapun harga pengambilalihan per saham senilai Rp 1.305,50, dengan nilai total pengambilalihan Rp 2,41 triliun. Geo Energy Resources tidak memiliki hubungan afiliasi dengan SMMT.

Sebagai gambaran, SMMT merupakan Perusahaan batubara yang menjalankan usahanya melalui dua anak usahanya. 

Pertama, PT Triaryani, yang memiliki konsesi batubara di Sumatera Selatan melalui perizinan izin usaha pertambangan (IUP) Operasi Produksi yang berlaku hingga tahun 2031 (dapat diperpanjang 2 kali 10 tahun) yang telah berproduksi secara komersial sejak tahun 2014 dengan konsesi seluas 2.143 Ha.

Kedua, PT Internasional Prima Coal (IPC) yang merupakan pemilik konsesi batubara di Kalimantan Timur melalui perizinan IUP Operasi Produksi yang berlaku hingga tahun 2026 (dapat diperpanjang hingga 2036) yang telah berproduksi secara komersial sejak tahun 2010 dengan konsesi seluas 3.238 Ha.

Sepanjang Januari-September 2023, SMMT memproduksi batubara sebanyak 1,95 juta ton. Jumlah ini turun 20% dibanding realisasi periode Januari-September 2022 yang mencapai 2,44 juta ton. Volume penjualan batubara SMMT di periode ini ikut turun dari semula 2,25 juta ton menjadi 1,96 juta ton.

SMMT membukukan penjualan neto Rp 771,50 miliar di Januari-September 2023. Jumlah tersebut tumbuh 8,09% dibanding realisasi penjualan neto periode Januari-September 2022 yang berjumlah Rp 713,73 miliar.

Hanya saja, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menyusut 40,64% secara year-on-year (YoY) dari semula Rp 282,32 miliar di Januari-September 2022 menjadi Rp 167,57 miliar di Januari-September 2023.

Adapun SMMT bakal ekspansi menambah armada angkutan batubara usai memiliki pemegang saham pengendali baru.

Direktur SMMT, Deni Kusmayadi mengatakan, rencana penambahan jumlah armada bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi batubara perusahaan. Saat ini, manajemen tengah menghitung berapa penambahan jumlah armada yang direncanakan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×