kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mencermati Saham-Saham Barang Konsumsi yang Menarik pada 2023


Kamis, 01 Desember 2022 / 04:15 WIB
Mencermati Saham-Saham Barang Konsumsi yang Menarik pada 2023


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Tahun depan menjadi tahun yang penuh sentimen bagi emite barang konsumsi. Salah satu sentimen utama di sektor ini adalah kondisi perekonomian dalam negeri dan kondisi daya beli masyarakat.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya melihat adanya perbaikan margin oleh emiten tahun depan.  

Christine mengatakan peluang perbaikan ekonomi bisa berlanjut pada 2023. Hal itu terlihat dari pertumbuhan gross domestic product (GDP) secara kuartalan yang masih baik.

Di sisi lain, konsumsi rumah tangga domestik juga solid, ditopang oleh mobilitas masyarakat yang mulai pulih.  Konsumsi swasta akan menjadi penopang pemulihan ekonomi di 2023.

Baca Juga: Kenaikan Harga Komoditas Menekan Bisnis Unilever, Simak Rekomendasi Saham UNVR

Dengan melihat kondisi ini, Christine melihat perusahaan-perusahaan barang konsumen dengan brand equity yang tinggi, akan lebih diuntungkan tahun depan.

Emiten-emiten ini memiliki pricing power yang kuat dan pangsa pasar yang solid. 

Perusahaan tersebut dinilai bisa meneruskan (pass on) kenaikan harga ke konsumen.

Misalnya, sebagian besar produk PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) memegang pangsa pasar terbesar di segmennya. 

 

Hal ini memberikan perusahaan lebih banyak fleksibilitas dalam meningkatkan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP). 

Baca Juga: Sambut Tahun 2023, Garudafood (GOOD) Fokus Luncurkan Produk Baru

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga tercatat beberapa kali menaikkan harga jual, karena memiliki brand equity yang kuat.  

Kemudian harga komoditas lunak seperti minyak sawit alias crude palm oil (CPO) dan gandum sudah melemah. 

Kenaikan ASP dan penurunan harga komoditas membuka peluang adanya margin yang lebih baik tahun depan.

Di sisi lain, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menghadapi kompetisi yang cukup ketat, khususnya untuk  segmen home care. 

“UNVR tidak bisa melakukan pass-on ke konsumen karena kompetisi segmen home care yang tinggi, sehingga strateginya belum cukup bagus untuk meningkatkan revenue,” 

 

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya mengatkan, Rabu (30/11).

Mirae Asset Sekuritas mempertahankan pandangan netral terhadap sektor konsumen. 

Baca Juga: Emiten Raup Berkah Siaran Piala Dunia

Selain membaiknya perekonomian, kenaikan upah minimum 2023 akan mendukung pemulihan daya beli masyarakat berpendapatan menengah ke bawah di tengah kenaikan inflasi. 

Christine merekomendasikan buy ICBP dengan target harga Rp 12.100, trading buy saham KLBF dengan target harga Rp 2.400, dan hold saham UNVR dengan target harga Rp 4.750.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×