CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Mencermati saham perbankan di tengah potensi kenaikan risiko kredit akibat corona


Rabu, 13 Mei 2020 / 17:51 WIB
Mencermati saham perbankan di tengah potensi kenaikan risiko kredit akibat corona
ILUSTRASI. Indeks sektor keuangan kembali tergerus 0,97% pada perdagangan Rabu (13/5).


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks sektor keuangan kembali tergerus 0,97% pada perdagangan Rabu (13/5). Kemarin, indeks keuangan menjadi indeks saham dengan penurunan terdalam yakni hingga 2,33%.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) parkir di zona merah atau turun hingga 2,11% ke level 25.550 pada perdagangan Rabu (13/5), kemudian saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga terkoreksi sebesar 0,80% ke harga 2470, sementara PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) stagnan di level 4010 dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menguat 1,64% ke 3720.

Baca Juga: Wamen BUMN Kartika: Garuda (GIAA) usulkan perpanjangan tenor sukuk global pada 18 Mei

Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia dalam riset memaparkan, pergerakan emiten-emiten perbankan masih akan cenderung terkoreksi terlebih dahulu. Dia menilai, pertumbuhan kredit perbankan pada akhir tahun ini cenderung bergerak moderat.

Hal ini lantaran lesunya iklim bisnis dan investasi terutama akibat pandemi Covid-19. Selain itu, dia melihat adanya potensi peningkatan risiko kredit bermasalah (NPL) terutama pada industri tekstil, industri konstruksi dan pembangunan perumahan, industri perhotelan dan pariwisata, industri yang berhubungan dengan perdagangan komoditas seperti pertambangan dan agrikultur.

"Kami juga memberikan beberapa catatan atas tantangan yang akan dihadapi oleh sektor perbankan nasional pada 2020, khususnya terkait dengan beberapa isu negatif terhadap perbankan BUMN yang berencana terlibat dalam proses restrukturisasi dari institusi pemerintah yang masih mengalami kerugian," ungkap Cahterina dalam riset, Rabu (13/5).

Baca Juga: Prospek sejumlah emiten LQ45 turun jadi negatif, begini prediksi analis


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×