kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Mencermati saham perbankan di tengah potensi kenaikan risiko kredit akibat corona


Rabu, 13 Mei 2020 / 17:51 WIB
Mencermati saham perbankan di tengah potensi kenaikan risiko kredit akibat corona
ILUSTRASI. Indeks sektor keuangan kembali tergerus 0,97% pada perdagangan Rabu (13/5).


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks sektor keuangan kembali tergerus 0,97% pada perdagangan Rabu (13/5). Kemarin, indeks keuangan menjadi indeks saham dengan penurunan terdalam yakni hingga 2,33%.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) parkir di zona merah atau turun hingga 2,11% ke level 25.550 pada perdagangan Rabu (13/5), kemudian saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga terkoreksi sebesar 0,80% ke harga 2470, sementara PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) stagnan di level 4010 dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menguat 1,64% ke 3720.

Baca Juga: Wamen BUMN Kartika: Garuda (GIAA) usulkan perpanjangan tenor sukuk global pada 18 Mei

Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia dalam riset memaparkan, pergerakan emiten-emiten perbankan masih akan cenderung terkoreksi terlebih dahulu. Dia menilai, pertumbuhan kredit perbankan pada akhir tahun ini cenderung bergerak moderat.

Hal ini lantaran lesunya iklim bisnis dan investasi terutama akibat pandemi Covid-19. Selain itu, dia melihat adanya potensi peningkatan risiko kredit bermasalah (NPL) terutama pada industri tekstil, industri konstruksi dan pembangunan perumahan, industri perhotelan dan pariwisata, industri yang berhubungan dengan perdagangan komoditas seperti pertambangan dan agrikultur.

"Kami juga memberikan beberapa catatan atas tantangan yang akan dihadapi oleh sektor perbankan nasional pada 2020, khususnya terkait dengan beberapa isu negatif terhadap perbankan BUMN yang berencana terlibat dalam proses restrukturisasi dari institusi pemerintah yang masih mengalami kerugian," ungkap Cahterina dalam riset, Rabu (13/5).

Baca Juga: Prospek sejumlah emiten LQ45 turun jadi negatif, begini prediksi analis



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×