Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
Sedangkan debt to equity ratio (DER) PPRO tercatat 192,65%. Adapun utang tercatat sebesar Rp 11,35 triliun sedangkan ekuitas tercatat sebesar Rp 5,89 triliun. Berdasarkan data RTI juga tercatat cash flow perusahaan negatif Rp 706,65 miliar.
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menilai secara fundamental PPRO terbilang mahal bila dibandingkan sektor properti lainnya. Namun, soal tekanan harga dia lebih melihat karena faktor bisnis properti yang lesu.
Baca Juga: PP Properti (PPRO) rilis apartemen baru di Depok mulai Rp 350 juta
Dus, Chris menyarankan investor untuk wait and see dahulu. "Masih banyak saham di sektor properti yang kinerjanya masih baik dan sahamnya tergolong murah," jelas Chris.
Berdasarkan data RTI, dari segi valuasi PPRO memiliki price earning ratio (PER) 13,4 kali dan price book value ratio (PBVR) 0,7 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News