kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mencermati dampak virus corona terhadap sejumlah emiten farmasi


Kamis, 06 Februari 2020 / 19:16 WIB
Mencermati dampak virus corona terhadap sejumlah emiten farmasi
ILUSTRASI. Pedagang melayani calon pembeli masker di Pasar Pramuka, Jakarta, Selasa (4/2/2020).


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Merebaknya wabah virus corona Wuhan (2019-n-CoV) tentu berdampak pada sejumlah emiten farmasi dalam negeri. Salah satu dampaknya adalah terjadi peningkatan  permintaan ke produk multivitamin ke PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan ke anak usahanya PT Hexpharm Jaya Labroatories.

Direktur Marketing Kalbe Farma sekaligus President Director Hexpharm Jaya Laboratories, Mulia Lie mengatakan, penjualan multivitamin meski meningkat tapi belum signifikan.

Baca Juga: Wabah virus corona, masker N95 Kimia Farma (KAEF) ludes diborong BNPB

"Hal ini disebabkan karena belum ada yang terdampak virus corona di Indonesia," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (6/2).

Adapun menurut Mulia, produk food supplement untuk daya tahan tubuh yang mulai menunjukkan pertumbuhan permintaan adalah merek Starmuno dan Elanos.

Dampak merebaknya virus corona di China, diakui Mulia mengganggu pasokan bahan baku obat. Alhasil untuk menghadapinya, perusahaan sedang berusaha mengatur stok dan produksi.

Baca Juga: Kementerian PUPR alokasikan Rp 5,2 triliun kembangkan kawasan wisata superprioritas

Mulia menjelaskan perusahaan akan terus menjaga stok cukup sampai 2 bulan ke depan. "Diharapkan situasi akan membaik dan supply normal," ujarnya.

Selain emiten farmasi swasta, perusahaan pelat merah yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) juga mengalami dampak adanya virus 2019-nCoV.

Melonjaknya permintaan masker N95, membuat seluruh stok masker di outlet Kimia Farma habis.  Hal ini disebabkan masker tersebut diborong Badan Nasional Penanggulangan Bencana atawa BNPB. 

Baca Juga: Kimia Farma (KAEF) targetkan kurangi impor bahan baku obat dari China hingga 15%

Adapun masker ini didistribusikan ke petugas yang menjaga pintu gerbang masuk ke Indonesia di tengah wabah virus corona.

Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo menjelaskan, sesuai dengan keputusan pemerintah yang diwakili BNPB.

"Masker ini digunakan petugas di 19 kota di gerbang masuk ke Indonesia. Tentu ini sebagai cara pencegahan virus Corona Wuhan ke dalam negeri," jelasnya saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×