kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   -27.000   -1,39%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.400   -41,63   -0,65%
  • KOMPAS100 918   -5,59   -0,61%
  • LQ45 717   -5,96   -0,82%
  • ISSI 202   0,24   0,12%
  • IDX30 374   -3,30   -0,87%
  • IDXHIDIV20 454   -4,95   -1,08%
  • IDX80 104   -0,73   -0,70%
  • IDXV30 110   -1,18   -1,06%
  • IDXQ30 123   -1,18   -0,95%

Mencermati dampak virus corona terhadap sejumlah emiten farmasi


Kamis, 06 Februari 2020 / 19:16 WIB
Mencermati dampak virus corona terhadap sejumlah emiten farmasi
ILUSTRASI. Pedagang melayani calon pembeli masker di Pasar Pramuka, Jakarta, Selasa (4/2/2020).


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

Selain emiten farmasi swasta, perusahaan pelat merah yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) juga mengalami dampak adanya virus 2019-nCoV.

Melonjaknya permintaan masker N95, membuat seluruh stok masker di outlet Kimia Farma habis.  Hal ini disebabkan masker tersebut diborong Badan Nasional Penanggulangan Bencana atawa BNPB. 

Baca Juga: Kimia Farma (KAEF) targetkan kurangi impor bahan baku obat dari China hingga 15%

Adapun masker ini didistribusikan ke petugas yang menjaga pintu gerbang masuk ke Indonesia di tengah wabah virus corona.

Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo menjelaskan, sesuai dengan keputusan pemerintah yang diwakili BNPB.

"Masker ini digunakan petugas di 19 kota di gerbang masuk ke Indonesia. Tentu ini sebagai cara pencegahan virus Corona Wuhan ke dalam negeri," jelasnya saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×