Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2022 merupakan tahun dimana market kripto sedang dalam fase bearish. Jika dilihat secara historikal, tahun bearish terjadi setelah Bitcoin mengalami all time high dan terjadi setiap empat tahun sekali.
Seperti pada tahun ini, tahun bearish pun pernah terjadi pada tahun 2018, dan 2014.
Bagi para calon investor kripto yang hendak berinvestasi kripto, penting untuk mengetahui istilah dalam kripto yang mempengaruhi penurunan dan kenaikan harga kripto, salah satunya yaitu Bitcoin Halving Day.
Baca Juga: Hasil Survei Tokenomy dan Indodax, Aset Kripto Merupakan Investasi Masa Depan
Bitcoin Halving Day merupakan peristiwa empat tahun sekali di mana hadiah untuk para penambang Bitcoin akan dibagi dua setiap 210 ribu blok yang terjadi sampai mencapai batas maksimum kapasitas Bitcoin yaitu 21 juta Bitcoin.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan bahwa Bitcoin Halving Day ini akan mempengaruhi harga Bitcoin semakin naik nantinya karena seiring bertambahnya waktu, transaksi penambangan Bitcoin akan semakin sulit didapatkan.
"Saat ini, sudah ada sekitar 91% Bitcoin yang tersebar di seluruh dunia dengan total sekitar 19 juta keping. Adanya halving untuk mengurangi kecepatan penambahan Bitcoin baru dan agar BTC yang beredar tetap terjaga sehingga terhindar dari inflasi. Semakin sulit Bitcoin didapatkan, maka semakin mahal juga harga Bitcoin nantinya," jelas Oscar dalam siaran pers, Jumat (9/12).
Oscar pun menambahkan, selain mempengaruhi para trader terkait harga Bitcoin yang akan mahal dan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi bull run pada bitcoin dan kripto, bitcoin halving day tentu mempengaruhi para miner Bitcoin.
Baca Juga: Meta Luncurkan Fitur NFT, CEO Indodax Optimistis NFT akan Jadi Lebih Berguna