kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.001,74   8,14   0.82%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menanti pidato Jerome Powell, harga emas tertekan


Jumat, 23 Agustus 2019 / 21:00 WIB
Menanti pidato Jerome Powell, harga emas tertekan
ILUSTRASI. Jerome Powell


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Simposium Jackson Hole sukses membuat pergerakan harga emas dunia tertekan. Mengutip Bloomberg, harga emas untuk pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange sudah merosot 1,76% dari level tertinggi US$ 1.531 per ons troi pada Kamis (15/8), menjadi US$ 1.504 per ons troi Jumat (23/8).

Analis PT Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti mengatakan, pada perdagangan akhir pekan hari Jumat (23/08), emas berada di bawah tekanan dengan turun sebesar -0,21%.

Baca Juga: Koreksi harga emas hanya sementara, trennya masih akan naik

Tekanan harga emas juga sudah terlihat sejak akhir perdagangan Kamis (22/08) dan ditutup pada level US$ 1.508,50 per ins troi.

"Tekanan terjadi di tengah menguatnya dolar AS dan pendekatan para investor yang wait and see menjelang pidato kunci dari Simposium Jackson Hole," jelas Sakti kepada Kontan, Jumat (23/8).

Harga emas terlihat menyusut atas pemotongan suku bunga The Fed, ini membuat buyer berpikir ulang dan mulai menjauh dari komoditas logam kuning.

Sehari sebelum pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada acara tahunan Simposium Jackson Hole, ada spekulasi yang berkembang bahwa bank sentral tidak akan melakukan pemangkasan suku bunga lanjutan seperti yang terjadi di Juli.

Alhasil, rilis notulen rapat The Fed tersebut tak memberikan dampak signifikan bagi pasar, karena mereka menggantungkan ekspektasi kepada petunjuk Jerome Powell yang dijadwalkan untuk menyampaikan pidato pada Jumat (23/08) malam nanti.

Baca Juga: Powell dan Aksi Ambil Untung Menekan Harga Emas

Pasar juga masih mengekspektasikan bahwa The Fed akan memotong suku bunga acuannya sebanyak 25 basis poin lagi. Di sisi lain, Powell juga berada di bawah tekanan besar Presiden AS Donald Trump untuk mengumumkan pengurangan persentase poin penuh suku bunga atau sesuatu yang substansial untuk memberikan dorongan besar bagi Wall Street dan pasar lainnya.

Meskipun begitu, sebagian besar ekonom mengharapkan Powell untuk tetap independen dan mengabaikan Presiden.




TERBARU

[X]
×