kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menanti keputusan The Fed, rupiah besok berpeluang menguat


Rabu, 17 Juni 2020 / 19:49 WIB
Menanti keputusan The Fed, rupiah besok berpeluang menguat
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (2/4/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada penutupan perdagangan Kamis (2/4) sebesar 45 poin atau 0,


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah diprediksi bisa menguat tipis terhadap dollar AS pada perdagangan Kamis  (18/6). Kondisi tersebut bergantung pada perkembangan sentimen eksternal.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Rabu (17/6) rupiah ditutup menguat tipis 0,05% ke level Rp 14.082 per dollar AS dari penutupan sebelumnya. 

Baca Juga: Rupiah ditutup menguat tipis 0,05% ke Rp 14.083 per dolar AS hari ini

Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau JISDOR, rupiah justru melemah sebanyak 0,56% atau 79 poin menjadi Rp 14.234 per dollar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim memperkirakan, peluang untuk rupiah menguat besok (18/6) masih terbuka meskipun tipis. Ini karena, berbagai kemungkinan bisa terjadi saat pelaku pasar tengah menanti keputusan resmi Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) malam nanti.

"Potensi penguatan besok didukung sentimen eksternal, terkait hasil meeting The Fed yang malam nanti diumumkan hasilnya," kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Rabu (17/6). 

Selain itu, The Fed juga berencana meluncurkan stimulus dengan membeli obligasi korporasi di pasar sekunder, disusul rencana Presiden AS Donald Trump untuk menggelontorkan dana US$ 1 triliun ke sektor infrastruktur yang juga menjadi sentimen positif bagi pergerakan rupiah hari ini. 

Baca Juga: Rupiah di kurs tengah BI melemah 0,56% ke Rp 14.234 per dolar AS hari ini

Di samping itu, pemulihan ekonomi China semakin membaik disertai meredanya penyebaran Covid-19 dan fokus Negeri Tirai Bambu tersebut untuk melonggarkan kredit agregat. 

Sedangkan dari sentimen domestik, Ibrahim mengungkapkan bahwa perkembangan Covid-19 di Tanah Air tidak seburuk situasi di negara tetangga, khususnya kawasan Asia Tenggara. Meskipun begitu, diakui pada kuartal II-2020 ekonomi Indonesia diperkirakan -3,1% sebagai dampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Untuk perdagangan Kamis (18/6) Ibrahim memperkirakan rupiah akan menguat di level Rp 14.000 per dollar AS hingga Rp 14.120 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×