kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Menanti kejelasan aturan dari OJK, penerbitan MTN stagnan


Rabu, 04 Maret 2020 / 06:45 WIB
Menanti kejelasan aturan dari OJK, penerbitan MTN stagnan


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

Analis IBPA Roby Rushandie menilai prospek MTN tahun ini memang masih positif tapi pertumbuhannya akan lebih mengarah ke moderat.

“Instrumen MTM masih menjadi alternatif korporasi untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek, atau modal kerja. Tapi nantinya ini akan tergantung juga dengan wacana OJK yang akan mengatur penerbitan MTN akan sejauh apa,” ujar Roby kepada Kontan.co.id, Selasa (3/3).

Kendati demikian, Roby melihat MTN masih cukup bisa menarik minat investor. Meski investor cenderung menghindari risiko, Roby menyebut kupon yang lebih tinggi dari obligasi biasa dapat menarik minat. Sebab instrumen investasi dengan imbal hasil tinggi dinilai bisa menjadi alternatif investor institusi untuk mengejar target return tahun ini.

Baca Juga: Sky Energy Indonesia akan terbitkan MTN Rp 300 miliar

Sementara mengenai tingkat suku bunga, analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra menyebut suku bunga MTN saat ini cenderung mengalami penurunan. Hal ini tidak terlepas dari tingkat suku bunga yang ditawarkan tentu akan mengikuti kondisi di pasar surat utang secara umum.

“Kecenderungan suku bunga pasar saat ini kan lebih rendah dibandingkan dengan kondisi yang sama tahun 2019,” ujar Made.

Roby menyebut bunga yang ditawarkan untuk seri MTN tiga tahun cenderung lebih rendah. Berkisar di level 10% - 11% sementara untuk seri yang sama pada tahun lalu mencapai 11% - 12%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×