Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diprediksi masih akan bergerak dalam rentang sempit pada perdagangan hari ini (3/2). Belum ada sentimen yang secara signifikan mengerakan rupiah jadi salah satu katalis mata uang Garuda ini bergerak terbatas.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, pelaku pasar masih menanti keluarnya data produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang akan dirilis pada Jumat (5/2). Sementara dari sisi eksternal, pasar masih akan memperhatikan perkembangan mengenai pembahasan RUU stimulus Amerika Serikat (AS).
“Dengan minimnya sentimen kemungkinan besar rupiah akan kembali bergerak mendatar layaknya dua hari terakhir,” kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (2/2).
Senada, Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana memperkirakan, rupiah masih bergerak sideways. Ia melihat, pasar saham AS akan mulai kembali kondusif setelah sebelumnya cukup tertekan akibat naiknya beberapa harga saham secara overshoot.
Baca Juga: Rupiah ditutup melemah tipis 0,01% ke Rp 14.025 per dolar AS pada hari ini (2/2)
“Sebelumnya investor asing memang menahan diri, diharapkan mereka sudah mulai perlahan kembali masuk ke pasar saham Asia, termasuk Indonesia. Namun, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia yang masih tinggi juga menjadi risiko,” tambah Fikri.
Dengan kondisi tersebut, Fikri melihat pergerakan rupiah akan cenderung terbatas pada rentang Rp 13.900 - Rp 14.100 per dolar AS. Sedangkan Alwi memperkirakan, rupiah diperdagangkan dalam kisaran Rp 14.000 - Rp 14.120 per dolar AS untuk hari ini.
Adapun, pada perdagangan Selasa (2/2), rupiah di pasar spot ditutup melemah tipis 0,01% ke Rp 14.025 per dolar AS. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah juga melemah 0,01% ke Rp 14.044 per dolar AS.
Selanjutnya: Produksi emas berpotensi tidak maksimal, berikut rekomendasi saham MDKA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News