kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Menakar prospek saham PWON


Kamis, 26 Maret 2015 / 18:12 WIB
Menakar prospek saham PWON
ILUSTRASI. Morgan Oey di Wealth Wisdom 2023 PermataBank


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) diperkirakan masih akan cerah tahun 2015 kendati industri properti dibayangi tantangan berat. Pasalnya, porsi pendapatan berulang atau recurring income PWON yang cukup besar bisa menutupi perlambatan penjualan.

Sepanjang tahun 2014, PWON mampu mencatatkan kinerja yang positif. Pendapatan usaha emiten properti yang berbasis di Jakarta dan Surabaya ini 28 % menjadi Rp 3,87 triliun dari tahun sebelumnya Rp 3,02 triliun. Bahkan Laba bersih perseroan melesat tajam 122,12% dari Rp 1,13 triliun menjadi Rp 2,51 triliun di tahun 2014.

Alhasil laba per saham dasar pengembang Kota Kasablanka ini naik menjadi Rp 52,23 dari sebelumnya Rp 23,52. Pencapaian laba bersih perseroan juga didukung oleh keuntungan pembelian entitas anak dengan diskon sebesar Rp 988,3 miliar dan keuntungan investasi sebesar Rp 131,7 miliar. Sementara tahun sebelumnya pendapatan dari keduanya tidak ada.

Pendapatan berulang memberikan kontribusi 46% terhadap total pendapatan perseroan atau sebesar Rp 1,78 triliun. Kontribusi tersebut naik 24,4% dari porsi recurring income tahun sebelumnya sebesar Rp 1,43 triliun.

Hans Kwee, direktur Investa Saran Mandiri mengatakan prospek PWON masih cukup cerah tahun ini meski industri properti masih akan mengalami perlambatan hingga dua tahun ke depan. Pasalnya, perseroan memiliki pendapatan berulang yang cukup besar.

Hans bilang, sebenarnya tahun lalu penjualan properti PWON mengalami perlambatan. Namun, besarnya porsi pendapatan berulang atau recurring income yang besar menyokong pertumbuhan perseroan.

Hans bilang, tantangan industri properti tahun ini masih berat lantaran suku bunga yang masih tinggi, aturan LTV dan kredit inden. Selain itu, pelemahan nilai tukar Rupiah juga memberi tekanan terhadap bisnis properti karena hampir 30% bahan dasar impor." Itu sebabnya para spekulan di properti akan menahan diri tahun ini," kata dia.

Hans memperkirakan pertumbuhan industri properti tahun ini berkisar 10-12%. " Kalau Pakuwon mungkin di atas itu karena tertolong dengan pendapatan recurring income-nya yang besar,” ujar Hans.

Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC securities menilai prospek PWON masih cukup cerah. Penyebabnya, proyek-proyek recurring income cukup besar terhadap pendapatan sehingga saat penjualan properti melambat perseroan masih bisa tumbuh.

Selain itu, kata dia, proyek-proyek PWON juga memiliki prospek yang cerah baik proyek mall dan residential. Dus, Edwin memperkirakan PWON masih bisa tumbuh 30% tahun ini.

Edwin merekomedasikan buy untuk saham PWON dengan target harga Rp 665. Adapun Hans merekomedasikan akumulasi beli di kisaran Rp 450- Rp460 dengan target harga akhir tahun Rp 590. Pada perdagangan Kamis (26/3), saham PWON ditutup melemah ke level Rp491.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×