kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.005   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.259   -66,16   -0,90%
  • KOMPAS100 1.096   -11,59   -1,05%
  • LQ45 862   -3,97   -0,46%
  • ISSI 222   -3,48   -1,55%
  • IDX30 441   -2,55   -0,58%
  • IDXHIDIV20 531   -2,60   -0,49%
  • IDX80 125   -1,44   -1,14%
  • IDXV30 131   -0,72   -0,55%
  • IDXQ30 146   -0,67   -0,45%

Untung, GIC lepas 4,9% saham PWON


Kamis, 15 Januari 2015 / 07:00 WIB
Untung, GIC lepas 4,9% saham PWON
ILUSTRASI. 5 Manfaat Masker Kopi dan Cara Membuatnya untuk Berbagai Jenis Kulit Wajah


Reporter: Avanty Nurdiana, Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Kepemilikan saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) bakal kembali berubah. Pasalnya salah satu pemegang saham yakni GIC S/A Goverment of Singapore telah melepas kepemilikan di PWON.

Hingga 31 Desember 2014, GIC memiliki 5,42% saham PWON setara dengan 2,61 miliar saham. Pada transaksi negosiasi yang terjadi pada 13 Januari 2015, hanya melibatkan 2,39 miliar saham atau setara  4,9% saham PWON. Harga transaksi tersebut di Rp 478 per saham.

Total nilai transaksi PWON kemarin mencapai Rp 1,1 triliun. "Saya tidak tahu maksud GIC menjual saham tersebut," ujar Minarto Basuki, Direktur Keuangan PWON kepada KONTAN, Selasa (13/1).

GIC tercatat memiliki saham PWON pada April 2014. Kala GIC memiliki 5,06% setara 2,43 miliar saham PWON. Akibat pembelian saham GIC, porsi kepemilikan publik berkurang dari sebelumnya 47,79% menjadi 42,74%. Sementara hingga akhir Desember 2014, publik memegang 42,38% saham PWON.

Meski baru tercatat dalam laporan keuangan April 2014, Minarto memaparkan, jika kepemilikan GIC di saham PWON sejak tahun 2012. "Memang sejak awal dengan akhir 2013 kepemilikan saham GIC di perusahaan kami mencapai 4,9% jadi tidak nampak di laporan keuangan," ujar dia. Baru awal 2014, GIC menambah kepemilikan menjadi 5,06%. Jika dihitung selama sembilan bulan (April 2014-Januari 2015) untung GIC sudah 39,77%.

Reza Nugraha, Analis MNC Securities, menilai, kinerja PWON tahun lalu cukup bagus lantaran proyek emiten asal Surabaya ini cukup booming. Ditambah, menurut dia posisi saham PWON merupakan level tertinggi dalam dua tahun. "Wajar jika para pemegang saham memanfaatkan kondisi ini untuk melakukan aksi profit taking atau ambil untung," ujar dia.

Marketing sales

Sepanjang 2014, hasil pra penjualan atau marketing sales PWON Rp 3,1 triliun. Angka ini 5% lebih tinggi  dari  target Rp 3 triliun. Minarto mengaku ini karena kontribusi penjualan proyek apartemen dan perkantoran.  "Highrise berkontribusi 75% dan sisanya dari penjualan rumah tapak," ujar dia.

Tahun lalu, PWON mengerjakan Tunjungan Plaza 5 dan Tunjungan Plaza 6.  Pada Tunjungan Plaza 5 terdiri dari kondominium The Peak, gedung perkantoran Pakuwon Tower dan Hotel Four Points. Sementara di Tunjungan Plaza 6 terdiri dari kondominium One Icon dan gedung perkantoran. PWON juga membangun sebuah pusat perbelanjaan.

Tahun ini, PWON  optimistis bisa mengantongi marketing sales Rp 3,4 triliun, meningkat 9,6% dari raihan tahun lalu.  Selain melanjutkan Tunjungan Plaza 5 dan Tunjungan Plaza 6, PWON memperluas  superblok Supermal Pakuwon Indah di Surabara, perluasan Kota Kasablanka II dan Gandaria City II. PWON juga mengembangkan landed house di Surabaya.  PWON memiliki satu perumahan, Grand Pakuwon Township yang diluncurkan akhir 2014. "Satu hari launching penjualan Rp 300 miliar,” kata Minarto, berpromosi

Untuk memuluskan proyek tahun ini, PWON menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 2,5 triliun.   Dana tersebut dari kas, pinjaman dan hasil penjualan. Minarto bilang,  PWON masih memiliki fasilitas kredit dari Bank Mandiri dan BCA yang siap cair. "Nilainya Rp 1,2 triliun kami tarik di tahun ini," kata dia. PWON juga masih berencana akuisisi lahan.  Setiap tahun PWON menyiapkan Rp 200 miliar- Rp 300 miliar untuk akuisisi lahan.

Menurut Reza, dengan debt to equity ratio (DER) di 1,4 kali PWON sulit ekspansi. Rabu (14/1) harga saham PWON  turun 2,08% menjadi Rp 469.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×