kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menakar Efek Panasnya Harga Batubara ITMG


Selasa, 27 April 2010 / 09:18 WIB
Menakar Efek Panasnya Harga Batubara ITMG


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Test Test

JAKARTA. Upaya pemulihan ekonomi global mulai mengangkat harga batubara. Jumat (23/4) pekan lalu, harga kontrak batubara Newcastle di ICE Futures untuk pengiriman Mei 2010 naik 2,82% menuju US$ 105,8 per ton.

Berdasarkan indeks harga spot batubara mingguan GlobalCoal di Newcastle, harga komoditas ini juga naik 1,93% menjadi US$ 100,18 per ton.

Panas harga batubara ini tentu bakal merembet ke lantai Bursa Efek Indonesia. Salah satu emiten yang bakal kecipratan rezeki kenaikan harga batubara adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Tapi, Kepala Riset Mega Capital Indonesia, Danny Eugene, berpendapat, kenaikan harga batubara di pasar internasional tidak langsung mengerek harga jual batubara ITMG. Sebab, emiten ini sudah mematok harga kontrak batubaranya pada akhir 2009. "Tapi, biasanya ada perubahan harga kontrak di pertengahan tahun," imbuhnya.

Artinya, efek kenaikan harga batubara terhadap kontrak ITMG mungkin baru akan terasa di paruh kedua tahun ini. Penentuan harga kontrak batubara, menurut Danny, biasanya berpatokan pada harga rata-rata. Dia memperkirakan, tahun ini harga jual batubata ITMG senilai US$ 80 per ton.

Pandangan berbeda disampaikan Kepala Riset Batavia Prosperindo Securities Yusuf Ade Winoto. Dia berpendapat, kenaikan harga batubara saat ini tidak banyak berdampak ke kinerja ITMG pada 2010.

Kinerja bisa meningkat

Dia memprediksi, perubahan kontrak batubara ITMG baru akan terjadi pada tahun depan. "Harga yang dipakai adalah harga rata-rata," jelasnya. Yusuf menebak, harga jual batubara ITMG tahun ini di kisaran US$ 72-US$ 75 per ton. Ini naik dari harga rata-rata batubara di tahun lalu yang hanya US$ 71,5 per ton.

Selain mengandalkan harga jual batubara, kinerja ITMG juga ditentukan oleh jumlah volume penjualan produk tambang itu. Yusuf melihat, volume penjualan ITMG akan naik 5% atau sebanyak 1,6 juta ton menjadi 23 juta ton.

Jadi, pendapatan ITMG sampai akhir 2010 bisa meningkat hingga 12% menjadi US$ 1,69 miliar. Adapun laba bersihnya tumbuh 13% menuju US$ 379,17 juta. Pada 2009, ITMG mengantongi pendapatan dan laba bersih masing-masing senilai US$ 1,51 miliar dan US$ 335,55 juta.

Sedangkan Danny memproyeksikan pendapatan ITMG bisa meningkat 18% menjadi US$ 1,78 miliar. Tapi, laba bersihnya turun justru 7,32% menuju US$ 311 juta.

Meski demikian, Danny menghitung, harga wajar saham ITMG masih jauh dari harga saat ini. "Saya menargetkan harga saham ITMG mencapai Rp 41.000 per saham," jelasnya. Alhasil, dia merekomendasikan beli.

Sedangkan analis Erdhika Sekuritas Robby Has melihat, price earning ratio (PER) ITMG cukup tinggi. "Sekarang PER ITMG mencapai 20 kali," imbuhnya. Tapi dengan melihat potensi pertumbuhan bisnis ITMG, lanjut dia, saham ini masih layak untuk dikoleksi.

Sementara Yusuf menilai, harga saham ITMG sekarang sudah mencerminkan harga wajarnya. "Kami menghitung harga saham ITMG sepatutnya Rp 33.500 per saham," jelasnya. Dia pun menyarankan tahan saham ini. Kemarin (26/4), harga saham ITMG naik 0,9% menjadi Rp 39.250 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×