kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tambang ITMG Berhenti Operasi


Sabtu, 13 Februari 2010 / 09:01 WIB
Tambang ITMG Berhenti Operasi


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Test Test

JAKARTA. Karena permasalahan izin, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) terpaksa menutup salah satu tambang batubaranya di Kalimantan Selatan. Areal tambang yang sepenuhnya dimiliki PT Jorong Barutama Greston, anak usaha ITMG, telah ditutup sejak pekan lalu.


"Penutupan ini terutama karena peraturan yang over lapping, dari kementerian yang berbeda," kata Manajer Komunikasi Perusahaan ITMG Melina Karamoy, kemarin (12/2). Dua aturan yang bersilangan ini adalah aturan dari Kementerian Kehutanan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).


Ceritanya, ITMG telah mendapat izin penambangan di area tambang Jorong dari Kementerian ESDM. Namun sayang, izin dari Kementerian Kehutanan belum juga keluar. "Kami masih menunggu izin perluasan dan perpanjangan dari Departemen Kehutanan," terang Melina.


ITMG dan Jorong Barutama pasrah menunggu keputusan akhir dari Pemerintah. Mereka berharap masalah ini bisa selesai sesegera mungkin.


Melina mengatakan, penutupan tambang Jorong Barutama hanya sedikit mempengaruhi total produksi ITMG. "Hasil tambang Jorong sekitar 1,97 juta ton atau 8,6% dari target total produksi 2010 sebesar 23 juta ton," kata Melina.


Namun, berdasarkan materi paparan publik ITMG awal Januari 2010 lalu, hingga September 2009 Jorong memproduksi 2,4 juta ton batubara. Hingga akhir 2009, Jorong diharapkan memproduksi hingga 3 juta ton batubara. Jorong memiliki total konsesi lahan sekitar 11.000 hektar.


Selain Jorong, ITMG memiliki tambang Indominco Mandiri di Bontang, Kalimantan Timur. Tambang ini diperkirakan berproduksi sebesar 11,8 juta ton pada tahun 2009 ini. Selain itu, ada pula tambang Trubaindo Coal Mining di Kalimantan Timur dengan perkiraan produksi 5 juta ton sepanjang tahun lalu.


Selain kedua tambang itu, ITMG masih memiliki tambang Kitadin di Embalut yang baru beroperasi kembali pada pertengahan 2009 lalu. Sepanjang tahun 2009, tambang ini memberi kontribusi produksi sebesar 0,7 juta ton. Tambang Embalut di Kalimantan Timur ini diperkirakan memiliki rata-rata produksi hingga 2 juta ton per tahun.


Berdampak cukup besar


Kepala Riset Mega Capital Indonesia Danny Eugene mengatakan, kontribusi sebesar 8,6% cukup lumayan untuk ITGM. "Apalagi ketika harga batubara naik," ujarnya. Jadi, meski kontribusi Jorong masih lebih kecil dibanding tambang-tambang ITMG lainnya, penutupan sementara tambang ini akan terasa dampaknya.


Danny memperkirakan pemerintah akan lebih berkomitmen untuk menyelesaikan masalah perizinan. "Memang penyelesaiannya bisa memakan waktu lebih dari satu atau dua bulan," imbuhnya.


Meski ada kendala diareal tambangnya, Danny tetap merekomendasikan beli saham ITMG dengan target harga Rp 37.000 per saham. Kemarin (12/2), harga saham ITMG menguat 3,7% menjadi Rp 30.850 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×