kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.733   38,00   0,23%
  • IDX 8.303   28,19   0,34%
  • KOMPAS100 1.157   3,20   0,28%
  • LQ45 847   2,68   0,32%
  • ISSI 287   0,86   0,30%
  • IDX30 444   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 514   1,56   0,31%
  • IDX80 130   0,35   0,27%
  • IDXV30 137   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 141   0,38   0,27%

Menakar Dampak Krisis Evergrande Terhadap Kinerja Emiten di Indonesia


Rabu, 31 Januari 2024 / 05:00 WIB
Menakar Dampak Krisis Evergrande Terhadap Kinerja Emiten di Indonesia
ILUSTRASI. Kluster Earthville pada perumahan Sequoia Hills yang dikembangkan PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) atau Triniti Land. Menakar Dampak Krisis Evergrande Terhadap Kinerja Emiten di Indonesia.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, krisis Evergrande sudah terjadi cukup lama dan puncaknya terjadi pada masa Pandemi Covid-19.

“Namun, untungnya kinerja fundamental sektor properti Tanah Air masih relatif bagus dan diikuti oleh tightening monetary policy dari Bank Indonesia (BI),” ujarnya kepada Kontan, Selasa (30/1).

Nafan melihat, kinerja emiten baja Tanah Air juga masih tertekan di tengah krisis Evergrande. Hal ini disebabkan oleh adanya impor baja yang membuat persaingan pasar baja domestik tinggi.

Baca Juga: Dibayangi Krisis Evergrande, Sektor Properti Indonesia Diproyeksikan Masih Positif

“Di sisi lain, rata-rata emiten baja juga masih small caps to mid caps, sehingga secara teknikal, sahamnya pun tidak terlalu likuid,” tuturnya.

Nafan pun merekomendasikan accumulate untuk SMRA, BSDE, dan PANI dengan target harga masing-masing Rp 625 per saham, Rp 1.120 per saham, dan Rp 5.200 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×