Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, krisis Evergrande sudah terjadi cukup lama dan puncaknya terjadi pada masa Pandemi Covid-19.
“Namun, untungnya kinerja fundamental sektor properti Tanah Air masih relatif bagus dan diikuti oleh tightening monetary policy dari Bank Indonesia (BI),” ujarnya kepada Kontan, Selasa (30/1).
Nafan melihat, kinerja emiten baja Tanah Air juga masih tertekan di tengah krisis Evergrande. Hal ini disebabkan oleh adanya impor baja yang membuat persaingan pasar baja domestik tinggi.
Baca Juga: Dibayangi Krisis Evergrande, Sektor Properti Indonesia Diproyeksikan Masih Positif
“Di sisi lain, rata-rata emiten baja juga masih small caps to mid caps, sehingga secara teknikal, sahamnya pun tidak terlalu likuid,” tuturnya.
Nafan pun merekomendasikan accumulate untuk SMRA, BSDE, dan PANI dengan target harga masing-masing Rp 625 per saham, Rp 1.120 per saham, dan Rp 5.200 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News