kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menakar dampak corona terhadap kinerja emiten perbankan: BBRI, BBNI, BMRI dan BBCA


Kamis, 30 April 2020 / 19:29 WIB
Menakar dampak corona terhadap kinerja emiten perbankan: BBRI, BBNI, BMRI dan BBCA
ILUSTRASI. Reporter televisi melaporkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Rabu (29/4). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 37,76 poin atau 0,83% ke 4.567,32 pada akhir perdagangan Rabu (29/4). Sebanyak 202 saham naik, 183 saham turun dan 149 s


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor yang terdampak penyebaran Corona (Covid-19). Selain itu, proyeksi perlambatan pertumbuhan ekonomi juga menjadi penghambat pertumbuhan kinerja emiten perbankan.

Terlebih, Lembaga pemeringkat utang global, S&P Global Ratings memangkas outlook tiga bank milik Negara, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi negatif dari yang sebelumnya stabil.

Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia mengamini, sektor perbankan memang menjadi sektor yang paling terdampak oleh Covid-19 dan perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik. Sebab, masyarakat pasti memprioritaskan terlebih dahulu kebutuhan pokok dibandingkan dengan melakukan pinjaman ke bank.

Baca Juga: Ini kata Bank Banten soal keterlibatan Istana dalam merger dengan Bank BJB

“Maka kami perkirakan tingkat pinjaman pada akhir 2020 akan bertumbuh di bawah 10% seiring dengan pemangkasan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Catherina kepada Kontan.co.id, Kamis (30/4).

Sebagai gambaran, beberapa lembaga mulai memprediksi pertumbuhan ekonomi global dan Indonesia akan melambat. S&P sendiri memproyeksi pertumbuhan ekonomi yang menurun menjadi 1,8%.

Bahkan, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) pun memprediksi pertumbuhan ekonomi domestik hanya di kisaran 0,5% untuk tahun ini. Jauh berbeda dengan realisasi pertumbuhan ekonomi tahun lalu yang mencapai 5,1%.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×