kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Memilih saham-saham dari indeks sektor perindustrian yang menarik


Rabu, 23 Juni 2021 / 14:15 WIB
Memilih saham-saham dari indeks sektor perindustrian yang menarik
ILUSTRASI. Indeks sektor perindustrian tercatat menguat 3,82% secara year to date (ytd).


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks sektor perindustrian tercatat menguat 3,82% secara year to date (ytd). Penguatan indeks ini memang masih kalah dengan indeks sektor infrastruktur yang melesat 8,29% ytd, indeks sektor keuangan yang naik 7,44% ytd, dan indeks sektor transportasi dan logistik yang menguat 6,99%.

Beberapa saham yang mendorong penguatan indeks sektor perindustrian ada PT Multipolar Tbk (MLPL) yang menguat 921,13% secara ytd, PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) melesat 137,39% ytd, PT Tanah Laut Tbk (INDX) melonjak 125,45% secara ytd, dan PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk (CCSI) menguat 71,90%.

Selain itu, saham PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) juga mengalami kenaikan hingga 71,17%, PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) naik 51,79% ytd, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) menguat 82,14%, dan PT MNC Investama Tbk (BHIT) tumbuh 42,42% secara ytd.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan, beberapa saham yang mengalami kenaikan harga tersebut terdorong oleh aksi korporasi yang mereka lakukan. Misalnya saja MLPL yang baru-baru ini membenamkan kembali investasinya ke perusahaan digital health, Prixa.

Baca Juga: Rupiah melemah ke Rp 14.443 per dolar AS pada Rabu (23/6) siang

Dalam catatan Kontan, Prixa merupakan salah satu investasi yang dimiliki oleh Venturra Capital melalui Venturra Discovery telah berhasil melakukan pendanaan seri A sebesar sebesar US$ 3 juta. Pendanaan ini dilakukan oleh MDI Ventures dan Trans Pacific Technology Fund serta dengan penyertaan kembali dari investor sebelumnya, yakni Siloam Hospitals Group.

Selanjutnya ada BHIT dan EMTK yang menguat lantaran mereka juga melakukan aksi korporasi. Pada April yang lalu Grab disebut telah membeli sekitar 4% saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. “Masuknya investor pada saham yang bersangkutan mempengaruhi kenaikan. Sedangkan kenaikan saham seperti CCSI dan MLIA dikarenakan faktor fundamental, dimana laba bersih berhasil tumbuh di kuartal I 2021,” kata Sukarno kepada Kontan.co.id, Rabu (23/6).

Sampai kuartal pertama tahun ini, CCSI berhasil mencetak pendapatan neto sebesar Rp 117,08 miliar atau tumbuh 114,39% dibandingkan realisasi pendapatan neto CCSI di kuartal pertama 2020 sebesar Rp 54,61 miliar. Seiring dengan itu, laba bersih tahun berjalan CCSI melesat 232,01% menjadi Rp 15,14 miliar.

Emiten produsen kaca yakni MLIA juga berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 124,71 miliar dalam periode kuartal pertama tahun ini. Padahal pada periode yang sama tahun lalu emiten ini masih menanggung rugi Rp 22,93 miliar.

Baca Juga: IHSG turun tipis ke 6.087 pada sesi I, Rabu (23/6)

Di lain sisi, sejumlah saham yang tergabung dalam indeks perindustrian malah melemah. Saham-saham tersebut seperti PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO), PT Astra International Tbk (ASII), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Intraco Penta Tbk (INTA), PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO), dan T Voksel Electric Tbk (VOKS).

“Saham-saham tersebut mayoritas turun karena harga akhir tahun sebelumnya sudah naik signifikan, bisa jadi karena adanya aksi profit taking sehingga membuat arah tren menjadi turun dan tekanan jual terus berlanjut di tengah minim positif secara langsung terhadap sektornya,” ujar Sukarno.

Bahkan, saham seperti ASII meskipun ada sentimen positif, tapi tidak mampu menahan aksi profit taking dan dimanfaatkan untuk melakukan penjualan. Sukarno menilai masih banyak saham-saham yang secara valuasi sudah murah di indeks sektor perindustrian ini seperti SPTO, ASII, UNTR, dan TOTO. Sedangkan untuk saham-saham yang naik signifikan di sektor ini mayoritas sudah tergolong mahal.

Ke depannya, ia mengatakan realisasi pertumbuhan kinerja dari masing-masing perusahaan bisa menjadi sentimen positif. Secara umum, sambungnya, keadaan ekonomi yang kembali pulih bisa menjadi faktor utama membaiknya sektor ini. Pasalnya, ketika ekonomi yang kembali pulih dapat meningkatkan kinerja ASII dan UNTR dari naiknya penjualan alat berat atau kendaraan mobil.

Sukarno menilai saham ASII dan UNTR menarik untuk dikoleksi lantaran secara valuasi sudah kembali murah. Menurutnya, investor tinggal menunggu momentum sinyal buy kembali muncul. Ia memberikan rekomendasi buy on weakness untuk ASII dan UNTR dengan potensi kenaikan hingga 10%-20% dari posisi saat ini.

Baca Juga: Insight Investments optimistis IHSG bisa mencapai 6.800 tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×