Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengamati sejumlah saham top gainers dari sisi teknikal dan mempertimbangkan volatilitas maupun volume transaksi.
Herditya menyematkan rekomendasi speculative buy untuk BREN [support: Rp 5.950 dan resistance: Rp 6.350], CUAN [support: Rp 6.200 dan resistance: Rp 7.050], dan AWAN [support Rp 330 dan resistance: Rp 358].
Selanjutnya, Herditya menyarankan sell on strength saham KAYU mempertimbangkan support Rp 444 dan resistance Rp 496. Sedangkan William merekomendasikan sell on strength secara bertahap untuk saham BREN, CUAN, dan NISP. Sementara saham SILO masih layak koleksi.
William mengingatkan, untuk saham-saham yang sudah naik tinggi, bisa taking profit sebagian atau secara bertahap guna meminimalkan risiko pembalikan tren harga. Cheril punya catatan serupa, untuk berhati-hati dan menyiapkan mitigasi risiko ketika kenaikan saham mulai berbalik arah.
Risiko akan semakin besar jika membeli saham top gainers di harga puncak.
"Jika ada sentimen negatif kejutan dari global, maka investor cenderung profit taking pada saham-saham yang sudah naik tinggi & valuasi juga sudah premium," ujar Cheril.
Bagi saham yang masih mendapatkan dorongan dari sentimen sektoral, potensi kenaikan harga masih terbuka, meski risiko koreksi juga tinggi. Dari sentimen yang mengiringi pasar dan industri, Cheril melihat sektor barang baku, infrastruktur dan konsumen primer masih bisa moncer.
Cheril pun menyodorkan saham AMMN [target harga: Rp 8.000 dan stoploss: Rp 7.200], BREN [target harga: Rp 6.950 dan stoploss: Rp 6.000] serta WIIM [target harga: Rp 3.800 dan stoploss: Rp 2.900] sebagai pertimbangan trading maupun investasi jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News