kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Memilah dan Memilih Emiten Konsumer di Tengah Ancaman Kenaikan Inflasi


Selasa, 05 Juli 2022 / 11:17 WIB
Memilah dan Memilih Emiten Konsumer di Tengah Ancaman Kenaikan Inflasi


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menghadapi tekanan inflasi yang terus merangkak naik dan potensi kenaikan suku bunga acuan, membuat sejumlah emiten mulai beralih strategi bisnis. Jika semula strateginya menyerang seperti perang harga, promosi agresif, hingga ekspansi besar-besaran, kini berubah menjadi bertahan dengan menjaga harga, ekspansi yang hati-hati, dan menghemat anggaran modal belanja.

Analis Trimegah Sekuritas Heribertus Ariando menilai, emiten sektor consumer staple jadi yang paling tangguh dan punya berbagai senjata untuk menghadapi kondisi tersebut.

Mulai dari permintaan yang tetap akan ada hingga merek yang memungkinkan emiten untuk meneruskan kenaikan harga ke konsumen ketika ada tambahan biaya produksi. Apalagi, sektor ini secara historis juga akan diuntungkan dengan adanya agenda pemilu pada 2024 mendatang.

Walaupun secara umum sektor konsumer diuntungkan, tapi Heribertus meyakini masing-masing emiten memiliki sensitivitas terhadap masing-masing sentimen yang sudah disebutkan di atas. Oleh karena itu, dia melakukan analisis secara historis,untuk melihat emiten konsumer yang diuntungkan oleh masing-masing sentimen tersebut.  

Baca Juga: Tingginya Inflasi Menekan IHSG, Begini Rekomendasi Saham dari Analis

Terkait adanya pemilu, berdasarkan analisa Heribertus, penjualan agregrat emiten konsumer naik sekitar 100-400 bps dari kondisi normal. Kenaikan tersebut biasanya terlihat pada 5 kuartal sebelum pemilu dimulai.

Seiring pilpres dimulai pada Februari 2024 dan pemilu pada November 2024,  ia melihat dampaknya baru akan terlihat mulai dari kuartal IV-2022 mendatang

“Secara historis, kami melihat saham GGRM, UNVR, dan ICBP mencatatkan pertumbuhan yang lebih kuat dibanding peers,” tulis Heribertus dalam risetnya pada 4 Juli 2022.

Sementara itu, emiten konsumer yang paling diuntungkan ketika terjadi kenaikan inflasi adalah SIDO dan ICBP. Pasalnya, secara historis, kedua emiten tersebut punya margin yang paling tangguh seiring kemampuan mereka untuk meneruskan Average Selling Price (ASP) ke konsumen. Selain itu, keduanya juga punya kemampuan yang baik dalam menghemat biaya operasional.

 

Seiring dengan harga bahan baku yang mulai melemah belakangan ini, Heribertus pun melakukan penghitungan bagaimana pengaruhnya terhadap setiap perusahaan.

Ia mengembangkan indeks biaya input untuk setiap cakupan kebutuhan pokok konsumen berdasarkan komponen biaya utama mereka. Dia menemukan bahwa, secara kuartalan, MYOR dan UNVR paling diuntungkan dari hal tersebut.

Untuk mengetahui potensi perkembangan sektor ke depan, Heribertus juga melakukan pertemuan dengan ahli ritel, yakni Yongky Susilo. Dari pertemuan tersebut, ia menemukan bahwa saat ini konsumsi masyarakat mulai kembali ke level pra-pandemi.

“Mulai dari kembali tumbuhnya appetite untuk belanja offline tercermin dari perbaikan trafik mal, adanya peluang menangkap pertumbuhan ekonomi kelas menengah serta penetrasi di kota lapis kedua, serta prospek yang positif untuk sisa tahun ini meskipun terjadi penurunan transaksi di kelas menengah-bawah karena kenaikan inflasi,” imbuhnya.

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham-saham Tambang Batubara yang Menarik dari Analis

Heribertus menyebut, emiten consumer staples yang menjadi top pick Trimegah Sekuritas adalah ICBP and SIDO. Masing-masing mendapatkan rekomendasi beli dengan target harga Rp 12.000 per saham dan Rp 1.200 per saham.

Ia menyukai ICBP lantaran punya margin yang resilien di tengah ancaman kenaikan inflasi dan diuntungkan oleh sentimen pemilu.

Sementara untuk SIDO, emiten ini punya eksposur yang tinggi ke kelas menengah-atas yang tidak terdampak oleh inflasi, serta biaya bahan baku yang lebih terkendali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×