kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Melonjak 34,21%, simak rekomendasi untuk saham Bank Pembangunan Daerah Banten (BEKS)


Minggu, 20 Desember 2020 / 20:12 WIB
Melonjak 34,21%, simak rekomendasi untuk saham Bank Pembangunan Daerah Banten (BEKS)
ILUSTRASI. Melonjak 34,21%, Simak Rekomendasi untuk saham Bank Pembangunan Daerah Banten (BEKS).


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Saham PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) menguat hingga 34,21% ke harga Rp 102 per saham pada Jumat (18/12). Meski demikian, dalam sepekan terakhir saham BEKS sudah merosot 76,50%.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan, prospek saham BEKS cukup bagus ketimbang kondisi setelah reverse stock split (RSS) dengan perbandingan 1:10 menjadi Rp 500 per saham.

“Untuk pemulihan setelah reverse akan membutuhkan waktu agar bisa naik kembali ke harga semula,” ungkapnya, Minggu (20/12).

Adapun saat ini BEKS dalam proses Penawaran Umum Terbatas (PUT) atau rights issue. Dalam catatan Kontan, BEKS menargetkan dana yang bisa diperoleh lewat aksi tersebut mencapai Rp 3,04 triliun.

Baca Juga: Jelang tutup tahun, konsolidasi perbankan makin ramai

Dilakukannya aksi korporasi ini juga berkaitan dengan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2020. Dalam Perda tersebut, Pemprov Banten selaku pemegang saham perseroan melalui PT Banten Global Developtment (BGD) bakal memperkuat modal Bank Banten dengan nilai mencapai Rp 1,55 triliun.

Manajemen Bank Banten juga menegaskan, upaya itu dimaksudkan untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 Tahun 2020 tentang Konsolidasi Bank Umum. Dalam aturan itu memang dijelaskan kalau seluruh bank di Tanah Air diwajibkan memiliki modal inti minimum sebesar Rp 3 triliun.

Pemenuhan ketentuan itu bisa dilakukan secara bertahap, antara lain sebesar Rp 1 triliun pada tahun 2020, kemudian Rp 2 triliun di akhir 2021 hingga mencapai Rp 3 triliun pada 31 Desember 2022. Sukarno mengatakan, BKES dapat bisa lebih ekspansif lagi dengan mendapat modal tambahan tersebut.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Bank Daerah Kian Merekah

“Setelah RI dilakukan, prospek ke depannya akan lebih baik. Selain karena mendapatkan dana tambahan dan naik menjadi BUKU 2, valuasinya jadi lebih murah dibandingkan sebelumnya,” papar Sukarno.

Sebelum terjadi RI, PBV BEKS tercatat 15 kali dan setelah terjadi RI PBV BEKS jadi turun ke 3.69 kali (harga Rp 102). Sukarno menilai, saat ini saham BEKS menarik untuk dikoleksi jangka pendek. Ia menyarankan pelaku pasar untuk bisa trading buy saham BEKS, namun tetap hati-hati dengan pergerakannya yang fluktuatif.

Selanjutnya: Kinerja Bank Jabar Banten (BJBR) diprediksi lanjut menguat pada tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×