kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.164   36,00   0,22%
  • IDX 7.054   70,33   1,01%
  • KOMPAS100 1.054   13,86   1,33%
  • LQ45 829   11,75   1,44%
  • ISSI 214   1,20   0,57%
  • IDX30 423   6,45   1,55%
  • IDXHIDIV20 509   7,25   1,44%
  • IDX80 120   1,59   1,34%
  • IDXV30 125   0,66   0,53%
  • IDXQ30 141   1,87   1,34%

Melongok prospek investasi dinar dan dirham


Sabtu, 06 Februari 2021 / 07:00 WIB
Melongok prospek investasi dinar dan dirham


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sama-sama masuk kategori logam mulia, prospek investasi dinar dan dirham sejalan dengan prospek harga emas dan perak ke depan.

Co-Founder sekaligus CEO Tamasia Muhammad Assad mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir permintaan terhadap dinar meningkat. Ini seiring pertumbuhan harga emas di 2020 yang trennya naik. Sementara itu, meskipun Tamasia belum menawarkan produk dirham, namun prospek ke depan diprediksi masih akan positif.

"Dinar karena berbasis emas, diprediksi kenaikan returnya bisa 20% hingga akhir tahun ini. Sedangkan untuk Dirham yang berbasis perak akan mengekor Dinar, atau justru lebih tinggi dari dinar," kata Assad saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (5/2).

Baca Juga: Koin dinar dan dirham produksi Antam tidak ditujukan sebagai alat tukar

Assad menyebutkan, pada prinsipnya investasi dinar dan dirham serupa dengan investasi perhiasan. Jika emas 24 karat memiliki kemurnian 99,9%, dinar memiliki kadar emas 22 karat atau 91,7%, sehingga harganya pun akan mengikuti pergerakan harga komoditas emas ke depan.

Di samping itu, sebagai salah satu logam mulia, dinar juga memiliki peranan sebagai aset safe haven. Sehingga, selain aman dan terhindar dari risiko volatilitas harga. Assad menambahkan, investasi dinar cenderung lebih likuid dan mudah diperjualbelikan.

Adapun untuk prospek harga dirham ke depan, Assad menilai cukup menarik seiring dengan kenaikan harga perak akhir-akhir ini. Jika tahun lalu, harga perak masih bertengger di kisaran Rp 9.000 per gram, saat ini sudah berada di kisaran Rp 13.000 per gram atau sudah ada kenaikan sekitar 40%.

Berkaca dari pergerakan tersebut, menurut Assad, tidak menutup kemungkinan bahwa ke depan persentase kenaikan dirham bisa melampaui dinar.

"Dirham bakal jadi new gold, tapi memang harganya saat ini masih jauh dari emas atau dinar. Untuk bisa melihat value dirham sendiri, harus ada edukasi ke masyarakat kalau dirham juga bisa dijadikan pilihan investasi," imbuhnya.

Selanjutnya: Harga mulai Rp 600.000, emas model baru dari Antam ini punya keistimewaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×