kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melihat saham emiten poultry, JPFA, CPIN, & MAIN yang kuat terhadap penurunan IHSG


Selasa, 17 Maret 2020 / 08:35 WIB
Melihat saham emiten poultry, JPFA, CPIN, & MAIN yang kuat terhadap penurunan IHSG
ILUSTRASI. Foto ficer peternakan closed house.foto/KONTAN/Elisabeth Adventa Previtapuri


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham perusahaan top di Indonesia mengalami tekanan yang cukup dalam akibat penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sudah ambles 25,54% year to date atau sejak awal tahun.

Penurunan IHSG ini juga menggerus saham-saham poultry. Di antara saham perusahaan peternakan ayam dan pakan ternak, mana saja perusahaan yang masih kuat terhadap tekanan IHSG?

Baca Juga: IHSG tersungkur, tapi 10 saham ini dikoleksi asing sepekan terakhir

Mari kita bahas satu per satu. Mengutip data RTI,  saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) tercatat sudah turun 21% dalam sepekan terakhir ke posisi Rp 1.080 per saham, Senin (16/3).

Sementara itu, dalam sebulan terakhir, saham JPFA juga tercatat turun 30,55% dan secara year to date saham JPFA ambles 29,64%.

Dalam satu tahun terakhir, atau year on year, saham JPFA masih tercatat merosot 52,63%. Lalu bagaimana kalau saham ini sudah dikoleksi tiga tahun lalu, tetap saja saham JPFA masih turun 23,13% dan bila dikoleksi lima tahun terakhir juga masih turun 3,14%.

Baca Juga: Dipimpin BBCA, ini 10 saham paling banyak dijual asing sepekan terakhir

Sementara itu, saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) juga mengalami tekanan akibat sentimen global. Dalam sepekan terakhir, saham CPIN sudah ambrol 22,47% ke Rp 5.175 per saham, (Senin (16/3). Sementara dalam tiga bulan terakhir, saham CPIN turun 25%.

Sementara itu secara year to date saham ini sudah anjlok 20,38% dan secara year on year masih turun 28%.

Tapi bila saham ini dikoleksi dalam tiga tahun terakhir, investor tidak kecewa, saham CPIN tercatat masih naik 78,45% dan dalam lima tahun terakhir, saham CPIN juga masih tercatat naik 35,47%.

Sementara itu, saham poultry lainnya PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) juga mengalami nasib sama yakni jatuh dalam. Dalam sepekan terakhir saham MAIN sudah jatuh 34,68% ke Rp 565 per saham. Sementara dalam tiga bulan terakhir saham ini tercatat merosot 46,19%.

Baca Juga: IHSG jebol lagi, saham-saham LQ45 ini sudah terpuruk berhari-hari

Demikian juga secara year to date, saham MAIN sudah tumbang 43,78% dan secara year on year saham MAIN turun 62,08%.

Sementara bila saham ini dibeli tiga tahun terakhir, juga masih jatuh yakni minus 52,92% dan dalam lima tahun terakhir saham MAIN anjlok 75,22%.

Jadi bila dilihat tiga saham poultry ini, hanya saham CPIN yang masih memberikan keuntungan bila investor mengoleksi saham ini sejak tiga tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×