kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Melihat prospek saham-saham top gainers di semester I 2020


Selasa, 30 Juni 2020 / 20:13 WIB
Melihat prospek saham-saham top gainers di semester I 2020
ILUSTRASI. Seorang karyawan sedang melihat pergerakan saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, di Jakarta, Senin (8/6). Sepanjang sepekan kemarin, emiten bersandi saham BBTN tersebut mencatatkan kenaikan saham sebesar 38,82% dari Rp760 per lembar saham pada pemb


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah mengalami penurunan 22,13% sejak awal tahun hingga akhir Juni 2020 ke level 4.905. Dua indeks lainnya juga mengalami penurunan yaitu LQ45 turun 25,46% sejak awal tahun dan Kompas100 turun 23,83%.

Di tengah penurunan tersebut, terdapat beberapa saham yang masih menunjukkan penguatan. Berdasarkan data Bloomberg, top gainers di IHSG adalah saham PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX), dan PT Duta Intidaya Tbk (DUTA).

Top gainers indeks LQ45 adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES). Sementara top gainers indeks Kompas100 adalah PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), TOWR dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

Baca Juga: Laba Telekomunikasi Indonesia (TLKM) turun 5,8% pada kuartal I 2020

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa saham-saham bluechips belum banyak menggerakkan pasar dalam negeri.

Analis Senior Anugerah Sekuritas Bertoni Rio menjelaskan kondisi tersebut sejalan dengan bursa global yang cukup bergejolak di tengah pertumbuhan kasus infeksi wabah Covid-19, yang menyebabkan anjloknya aktivitas ekonomi dunia dan menyeret harga komoditas berguguran.

"Melambatnya ekonomi membuat emiten blue chips pun tidak bisa ekspansi, cenderung stagnan bahkan cenderung turun. Mengingat saham-saham blue chips belum mengalami perbaikan saat ini yang tertekan aksi jual investor asing yang memicu trader wait and see," jelas Bertoni kepada Kontan, Selasa (30/6).

Baca Juga: Stabilitas eksternal membaik, Ekonom BCA prediksi cadangan devisa bulan Juni naik

Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menjelaskan saham telekomunikasi dan yang berhubungan dengannya, khususnya TOWR mampu menjadi top gainers di dua indeks lantaran potensi pendapatan TOWR yang kemungkinan meningkat. Sehingga saham TOWR menjadi diminati oleh investor.

"Dengan akuisisi tower di tahun lalu ada kemungkinan TOWR mempunyai prospek kenaikan kinerja di tahun ini sehingga masih cukup menarik, ekspansi yang dilakukan TOWR juga dinilai cukup bagus bahkan kembali diisukan TOWR berniat menambah kembali towernya," jelas Chris.

Sehingga Chris juga merekomendasikan saham TOWR di semester II-2020 dengan target harga Rp 1.300. Adapun saat ini harga TOWR berada di level Rp 1.020. Selain itu Chris juga merekomendasikan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan target harga Rp 3.600. Adapun harga saat ini di level Rp 3.050.

Bertoni juga merekomendasikan saham TLKM dan sektor telekomunikasi lainnya seperti PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL). Selain itu, sektor lain yang direkomendasikan oleh Bertoni adalah perbankan, barang konsumer dan retail seperti ACES dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).

Baca Juga: IHSG diprediksi melemah pada perdagangan Rabu (1/7), ini rekomendasi analis

Sedangkan di sektor pertambangan, Analis Panin Sekuritas Juan Oktavianus mengatakan MDKA mampu menjadi top gainers di semester I-2020 lantaran didorong oleh pergerakan positif dari harga emas. Dus, selama harga emas positif maka MDKA juga dinilai masih prospektif.

"Kami merekomendasikan buy dengan target harga akhir tahun di Rp 1.660," jelas Juan. Adapun, Saat ini harga MDKA berada di level Rp 1.365.

Sementara Chris, merekomendasikan saham lain yang tak masuk dala top gainers yaitu PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). Target harga masing-masing adalah Rp 240 dan Rp 2.000.  "Untuk SRIL pelonggaran lockdown kemungkinan dapat memicu penjualan ekspor kembali meningkat dan HMSP yang kemungkinan dapat meningkatkan kinerja dengan penundaan cukai rokok," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×