kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Melihat prospek saham-saham top gainers di semester I 2020


Selasa, 30 Juni 2020 / 20:13 WIB
Melihat prospek saham-saham top gainers di semester I 2020
ILUSTRASI. Seorang karyawan sedang melihat pergerakan saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, di Jakarta, Senin (8/6). Sepanjang sepekan kemarin, emiten bersandi saham BBTN tersebut mencatatkan kenaikan saham sebesar 38,82% dari Rp760 per lembar saham pada pemb


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

Sehingga Chris juga merekomendasikan saham TOWR di semester II-2020 dengan target harga Rp 1.300. Adapun saat ini harga TOWR berada di level Rp 1.020. Selain itu Chris juga merekomendasikan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan target harga Rp 3.600. Adapun harga saat ini di level Rp 3.050.

Bertoni juga merekomendasikan saham TLKM dan sektor telekomunikasi lainnya seperti PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL). Selain itu, sektor lain yang direkomendasikan oleh Bertoni adalah perbankan, barang konsumer dan retail seperti ACES dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).

Baca Juga: IHSG diprediksi melemah pada perdagangan Rabu (1/7), ini rekomendasi analis

Sedangkan di sektor pertambangan, Analis Panin Sekuritas Juan Oktavianus mengatakan MDKA mampu menjadi top gainers di semester I-2020 lantaran didorong oleh pergerakan positif dari harga emas. Dus, selama harga emas positif maka MDKA juga dinilai masih prospektif.

"Kami merekomendasikan buy dengan target harga akhir tahun di Rp 1.660," jelas Juan. Adapun, Saat ini harga MDKA berada di level Rp 1.365.

Sementara Chris, merekomendasikan saham lain yang tak masuk dala top gainers yaitu PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). Target harga masing-masing adalah Rp 240 dan Rp 2.000.  "Untuk SRIL pelonggaran lockdown kemungkinan dapat memicu penjualan ekspor kembali meningkat dan HMSP yang kemungkinan dapat meningkatkan kinerja dengan penundaan cukai rokok," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×