kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,21   13,90   1.53%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melihat Prospek Emiten Batubara Pasca Bukukan Kenaikan Laba Hingga Ratusan Persen


Kamis, 03 November 2022 / 04:05 WIB
Melihat Prospek Emiten Batubara Pasca Bukukan Kenaikan Laba Hingga Ratusan Persen


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Sejumlah emiten tambang batubara mencatat kenaikan laba bersih hingga ratusan persen pada kuartal III 2022.

Emiten batubara seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (PTBA), PT Harum Energy Tbk (PTBA), PT Bayan Energy Tbk (BYAN) kompak mencetak pertumbuhan laba hingga ratusan persen.

CEO Edvisor.id Praska Putrantyo menilai, kinerja keuangan emiten sektor batubara diperkirakan akan moncer hingga akhir 2022.

Baca Juga: China Akan Terus Mendukung Sekutu Lamanya Pakistan dalam Upaya Menstabilkan Ekonomi

Kenaikan harga rata-rata komoditas seperti logam dan batubara sepanjang tahun ini menjadi kontributor peningkatan pendapatan emiten di sektor ini. 

Selain itu, belum ada tanda-tanda berakhirnya perang Rusia-Ukraina serta kebutuhan batubara menjelang musim dingin menjadi sentimen penopang.

Namun pertumbuhan kinerja emiten sektor komoditas tahun depan juga diperkirakan mulai normal dan tidak sesignifikan seperti tahun 2021 dan 2022. 

 

Proyeksi ini dengan menimbang akselerasi harga komoditas yang mulai menurun, sejalan dengan kebijakan kenaikan suku bunga The Fed yang agresif dan penguatan indeks Dolar AS. 

Baca Juga: Ini Deretan Faktor Pendorong Laba Bersih Harum Energy (HRUM) Melesat hingga 532%

Akibatnya, sentimen kekhawatiran perlambatan bahkan resesi ekonomi memicu penurunan harga komoditas.

Analis Sucor Sekuritas Andreas Yordan Tarigan memperkirakan, harga batubara tetap tinggi, didorong larangan ekspor batubara Rusia dan permintaan yang lebih tinggi selama musim dingin.

Di sisi lain, kesenjangan harga antara Indonesian Coal Index (ICI) dan harga batubara Newcastle tampak semakin melebar. 

Salah satu penyebabnya adalah harga batubara Rusia yang lebih murah. Batubara Rusia ini membanjiri pasar China dan India.

“Meskipun ekspor Rusia ke China dan India meningkat, kami meyakini Rusia telah mencapai kapasitas distribusi maksimumnya karena keterbatasan kapasitas transportasi ke Asia,” 

Baca Juga: Prediksi IHSG Rabu (2/11) Turun Lagi, Cek Saham Pilihan Untuk Trading Hari Ini

Analis Sucor Sekuritas Andreas Yordan Tarigan kepada Kontan.co.id, Rabu (2/11).

Sehingga Rusia masih belum dapat mengganti kembali semua penjualannya yang hilang akibat larangan ekspor Uni Eropa. 

Maka, cukup masuk akal bagi Rusia untuk meredakan perang harga. Jarak antara ICI dengan Newcastle masih bisa menyempit.

Maka Andreas menaikkan asumsi harga batubara Newcastle menjadi US$ 350 per ton untuk tahun ini dan US$ 250 per ton untuk tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×