kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Melesat dua digit, begini rekomendasi saham-saham top gainers LQ45


Rabu, 11 November 2020 / 15:55 WIB
Melesat dua digit, begini rekomendasi saham-saham top gainers LQ45
ILUSTRASI. Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja bursa saham dalam negeri kembali menunjukkan tren penguatan dalam beberapa waktu terakhir. Dalam sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat lebih dari 7%.

Dalam periode 8 hari perdagangan, ada sejumlah saham indeks LQ45 yang menguat cukup signifikan dan menjadi salah satu penopang perkasanya IHSG. Yang mana, saham-saham yang masuk dalam jajaran indeks saham paling likuid dan berfundamental baik ini telah naik hingga double digit pada periode perdagangan sepekan terakhir.

Di urutan pertama ada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan kenaikan 25,23%, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang menanjak 18,97%, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) melesat 19,31%, Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dengan kenaikan 22,29%, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) naik 11,35%.

Baca Juga: Asing catat net buy Rp 2 triliun, IHSG ditutup menguat 0,86% ke 5.509

Selain itu, saham PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) yang menguat 15,90%, Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) 19,38%, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 16,79%, dan Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menguat 18,51% dalam sepekan.

Analis Pilarmas Invesntindo Sekuritas Okie Ardiastama memperkirakan, ke depannya saham-saham dari sektor perbankan dan telekomunikasi masih akan mendominasi pergerakan IHSG hingga tutup tahun 2020. Pada penutupan perdagangan Rabu (11/11) IHSG menanjak 0,86% ke level 5.509,51.

Menurutnya, pemulihan ekonomi pada kuartal akhir tahun ini menjadi trigger terhadap membaiknya kinerja perusahaan sektor tersebut, sehingga berdampak positif juga pada kinerja sahamnya.

Lebih lanjut ia bilang, sejumlah target harga saham-saham sekarang ini masih sama dengan target yang sebelumnya telah ditentukan. Beberapa asumsi dari kinerja keuangan saat ini juga dinilai sudah inline, kalaupun ada perubahan tidak begitu signifikan.

Baca Juga: Investor asing mencatat net buy Rp 1,01 triliun hari ini, sepekan Rp 5,42 triliun

“Untuk mahal murahnya saya rasa relatif, karena investor pastinya akan membayar prospek dari pertumbuhan baik kinerja perusahaan ke depan maupun kinerja sahamnya,” katanya, Rabu (11/11).

Dari jajaran saham-saham LQ45 ini, Okie menjagokan saham-saham dari sektor perbankan dan telekomunikasi sejalan dengan adanya pemulihan ekonomi. Dari perbankan ia memandang saham BBTN, BBRI, dan BBNI menarik untuk diakumulasi. Adapun sekarang ini price book value (PBV) BBRI berada di 2,74 kali, BBTN dengan PBV 0,96 kali, BBNI dengan PBV 0,92 kali.

Okie memasang target harga BBNI Rp 5.725, BBTN dengan target harga Rp 1.790, dan BBRI dengan target harga Rp 4.300. Sedangkan dari sektor telekomunikasi ia memilih saham TLKM dengan target harga Rp 3.350.

Di lain sisi, saham-saham LQ45 masih ada yang mencatatkan rapor merah. Dalam sepekan terakhir saham Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) terkoreksi 5,35% dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) minus 3,86% dalam seminggu terakhir.

Baca Juga: Laba bersih turun, Kino Indonesia (KINO) tetap menebar dividen interim tahun 2020

Okie mengatakan, jika dilihat dari segi pergerakkan harga saham MIKA dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) masih cukup menarik, terlebih dalam beberapa tahun ke depan Pemerintah juga fokus untuk meningkatkan industri kesehatan.

“Sehingga prospek dari emiten yang berada di industri tersebut diharapkan dapat terdorong. Hal ini juga diikuti dengan ekspansi dari MIKA yang cukup masif dalam beberapa tahun terakhir,” paparnya.

Okie memberikan rekomendasi hold untuk KLBF dengan target harga Rp 1.580 dan buy MIKA dengan target harga Rp 3.150 dengan asumsi pertumbuhan untuk 12 bulan ke depan.

Selanjutnya: Perluas pasar, Catur Sentosa Adiprana (CSAP) buka gerai Mitra10 di Balikpapan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×