Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Kemudian untuk kawasan Industri, DILD masih mengandalkan penjualan lahan industri di Batang Industrial Park di Batang, Jawa Tengah dan Ngoro Industrial Park di Mojokerto, Jawa Timur, serta penjualan pergudangan di Kawasan terpadu Aeropolis, Tangerang.
Sedangkan untuk penjualan properti di segmen mixed-use & high rise, seperti perkantoran dan apartemen, DILD memperkirakan masih cukup menantang. "Namun kami terus berupaya untuk memperkuat penjualan di segmen ini, khususnya penjualan terhadap inventori atau stok unit yang siap huni," tandas Theresia.
Guna memuluskan rencana kerjanya di tahun ini, DILD mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 1 triliun. Sebagian besar dari capex tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan konstruksi proyek-proyek yang sedang digarap.
Harga saham DILD hari ini naik 0,69% ke level Rp 146 per saham. Secara year to date, harga saham DILD merosot 6,41%.
Baca Juga: Intiland (DILD) Luncurkan Program IAM Intiland Young Leaders, Begini Cara Gabungnya
Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei melihat DILD memiliki potensi dengan portofolio proyek yang beragam dan land bank yang cukup memadai hingga sekitar 2.000 hektare. Di samping itu, DILD juga membuka peluang kerjasama dengan pengembang lokal sehingga biaya modal yang dikeluarkan akan lebih rendah, dengan potensi ekspansi yang bisa lebih agresif.
Menimbang hal itu, Jono memberikan rekomendasi buy pada saham DILD dengan target harga di Rp 190. "DILD bisa dibilang menarik karena selain memiliki portofolio yang terdiversifikasi dengan baik, landbank yang memadai, secara valuasi juga masih cukup murah," ungkap Jono.
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memandang secara teknikal pergerakan saham DILD masih cukup sideways dan masih tertahan oleh kluster MA20 dan MA60. Dengan area support berada di Rp 143 per saham dan resistance pada Rp 148 per saham.
Baca Juga: Intiland Development (DILD) Siapkan Capex Rp1 Triliun Tahun Ini
Sedangkan dari sisi Moving Average Convergence Divergence (MACD), saham DILD berpeluang menguat. "Karena diperkirakan golden cross dengan pergerakan Stochastic yang menguat juga," kata Herditya.
Untuk rekomendasinya, Herditya menilai pelaku pasar dapat melakukan hold terlebih dulu dengan target terdekat berada di resistance Rp 148 per saham-Rp 151 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News